MR-BEKASI, JAWA BARAT | Kecelakaan maut di Jalan Alternatif Cibubur, Kota Bekasi, pada Senin (18/7/2022) sekitar pukul 15.55 WIB, yang menyebabkan 10 orang meninggal dunia dan lima orang lainnya mengalami luka-luka.
Kecelakaan maut tersebut bermula saat truk tangki Pertamina yang bermuatan bahan bakar itu melaju dari arah Cibubur menuju ke Cileungsi, kondisi jalan yang menurun dan terdapat lampu lalu lintas. Dugaan sementara kecelakaan itu disebabkan karena kendaraan mengalami rem blong sehingga menabrak 2 mobil dan 10 sepeda motor, polisi juga menyatakan tidak ditemukan adanya tanda atau bekas pengereman di lokasi.
Dilannsir oleh media matarakyat.info dari CNN Indonesia, bahwa berdasarkan keterangan saksi, saat itu lampu lalu lintas berwarna merah. Artinya, ada sejumlah kendaraan yang sedang berhenti di lokasi tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Keterangan saksi di TKP [tempat kejadian perkara], itu sudah warna merah untuk trafficlight-nya,” kata Dirgakkum Korlantas Polri Brigjen Aan Suhanda.
Diduga, kecelakaan itu disebabkan karena kendaraan mengalami rem blong. Polisi juga menyatakan tak ditemukan ada tanda atau bekas pengereman di lokasi.
Aan menuturkan kepastian penyebab kecelakaan akan diusut lewat olah TKP. Kata dia, olah TKP akan merunut peristiwa dari sebelum, saat, dan setelah terjadi kecelakaan.
“Jadi semua nanti hasil olah TKP, pemeriksaan, semua yang terlibat pasti kami akan proses. Termasuk pihak-pihak pengelola jalan, apakah ada kelalaian di situ, kemudian pengusaha, ini masih berkembang,” ujar Aan.
Aan turut menyebut pihaknya bakal mengevaluasi keberadaan lampu lalu lintas di lokasi kejadian. Sebab, keberadaan lampu lalu lintas itu disebut kerap menyebabkan insiden kecelakaan.
Bahkan, Aan menilai bahwa peristiwa nahas di Cibubur ini mirip dengan insiden truk maut di Balikpapan, Kalimantan Timur awal tahun lalu. Persamaan itu terlihat dari lokasi kecelakaan keduanya.
“Nanti kami ada FGD dengan stakeholder yang ada, kami akan berikan rekomendasi temuan di TKP. Mulai dari rambu, termasuk traffic light, nanti akan kelihatan manfaat maupun posisi di situ memungkinkan enggak menggunakan traffic light,” tutur Aan.
“Ini persis kasusnya seperti Kaltim. Kaltim ini ada lampu merah pas turunan,” imbuh Dirgakkum Korlantas Polri.
Halaman : 1 2 Selanjutnya