MR-Padang, – Proses penangkapan Ketua Umum (Ketum) Persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI) Wilson Lalengke, S.Pd, M.Sc, M.A. oleh oknum anggota Polres Lampung Timur dan Polda Lampung jelas melanggar SOP Kepolisian yang memperlakukan Ketua Umum PPWI melebihi seorang teroris.
Jurnalis di seluruh nusantara sudah sepatutnya untuk bersatu mengecam proses penangkapan
” Jurnalis di seluruh nusantara sudah sepatutnya untuk bersatu mengecam proses penangkapan. Jika tidak komunitas jurnalis yang memperjuangkan nasib jurnalis yang sedang dikrimalisasikan oleh oknum- oknum tertentu, siapa lagi?,” kata Rifnaldi, sahabat dekat Wilson Lalengke yang juga Pengurus PPWI di Sumatera Barat, Minggu (20/3/2022).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Diketahui, kata Rifnaldi, Wilson Lalengke seorang jurnalis senior, Pimpinan Redaksi Media (KOPI) dan Ketua Umum dari organisasi pers yaitu PPWI yang menaungi ratusan media serta alumni LEMHANAS dan tokoh Nasional dengan segudang prestasi, banyak melakukan pembelaan terhadap kalangan jurnalis dikriminalisasi oleh oknum – oknum tertentu.
Banyak kalangan menduga kalau Wilson Lalengke sudah menjadi target penangkapan. “Kita bisa melihat cara penangkapan Wilson Lalengke dari video yang beredar di medsos,” kata Rifnaldi
Memang sosok Wilson Lalengke, bagi segelintir oknum, tidak menyenangkan terutama karena karakter dan ciri khasnya yang ‘kepala batu’ dan suka menentang ‘arus’ dianggap salah meski benar.
“Beliau bukan tidak tahu istilah jangan menentang matahari, matamu bisa buta, tetapi bila keadilan dan kebenaran tidak lagi pada porsinya, Wilson bisa menyala-nyala dengan prinsip “lebih baik buta, daripada berputih mata melihat ketidak-benaran dan kemungkaran yang berlangsung di depan mata,” ungkap Rifnaldi menirukan.
“Karena merubuhkan papan bunga, Wilson Lalengke ditangkap oleh para oknum anggota Polri khususnya Polres Lampung Timur dan Polda Lampung seperti teroris. Apa lagi kalau kita, yang bukan alumni LEMHANAS dan tokoh Nasional. Maka inilah saatnya kita memperlihatkan kalau pers itu adalah pilar ke- 4 demokrasi dan harus bersatu,” kata Rifnaldi.
Halaman : 1 2 Selanjutnya