MATARAKYAT.info, SURABAYA- Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi bersama Sekretaris Daerah (Sekda), dan jajaran Asisten serta Perangkat Daerah (PD) hadir dalam event Ngabuburit di Kya-kya, Rabu (5/4/2023). Saat di lokasi, Wali Kota Eri Cahyadi meninjau satu persatu stand UMKM bersama Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Surabaya.
Dalam kesempatan ini, Wali Kota Eri Cahyadi menyampaikan, pengecekan sampel makanan yang dilakukan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui Dinas Kesehatan bersama BPOM Surabaya ini adalah kegiatan rutin. Pengecekan kali ini, ada 30 sampel makanan yang diambil untuk dilakukan penelitian.
“Dari 30 sampling tadi kita cek, apakah mengandung borak atau tidak. Kalau diketahui ada boraksnya akan kita telusuri, dan akan kita bina agar tidak menggunakan boraks lagi,” kata Wali Kota Eri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pengecekan sampel makanan ini bukan hanya sekali saja dilakukan pemkot bersama BPOM Kota Surabaya, sebelumnya juga telah dilakukan secara rutin. Tujuannya adalah untuk menjamin kesehatan dan kebersihan makanan yang dijual di Kya-kya atau di pusat kuliner lainnya selama ramadan.
Wali Kota Eri Cahyadi menyampaikan kepada masyarakat Surabaya untuk tidak perlu khawatir mencari kudapan untuk berbuka puasa, baik itu di Kya-kya maupun di Tunjungan. Wali Kota Eri menjamin, makanan dan minuman yang dijajakan di dua ikon Kota Pahlawan itu aman dikonsumsi.
“Jadi lebih banyak pilihan lah warga Surabaya ketika akan memilih tempat untuk ngabuburit selama bulan ramadan,” jelas Eri.
Sementara itu, Kepala Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Kota Surabaya, Rustyawati mengatakan, pengecekan sampel makanan ini tidak hanya dilakukan di Kya-kya saja, akan tetapi juga di tempat-tempat kulineran yang dijajakan selama ramadan. Bukan hanya di pusat-pusat kulineran saja, akan tetapi juga ada di pasar tradisional.
Untuk mencegah makanan mengandung boraks, BBPOM Kota Surabaya mengambil langkah edukasi. “Kami akan mengambil langkah pencegahan dengan mengganti bahan selain boraks agar tidak berbahaya ketika dikonsumsi. Meskipun bahan kimia, tapi harus sesuai dengan takaran agar aman dikonsumsi,” pungkas Wali Kota Surabaya. (rsl/mr)