MATARAKYAT.info, JAKARTA- Anies Baswedan masih terus dituduh radikal, intoleran, bahkan dianggap prokhilafah. Berbagai fitnah itu dinilai semata bermotif politik untuk menyetop langkah politik mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut yang saat ini menjadi bakal calon presiden.
“Jadi begini, itu kan setiap orang punya potensi untuk membela diri atau untuk menjatuhkan. Itu dua sisi yang selalu melekat pada semua orang. Tergantung isunya apa yang dimainkan,” ujar Ketua Fraksi PAN DPRD Sorong, Provinsi Papua Barat Daya, Syafruddin Sabonnama, dilansir media matarakyat.info dari website relawananies.id, kemarin.
Syafruddin Sabonnama tidak menampik berbagai label negatif kepada Anies Baswedan tersebut sudah bergulir sejak Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017 lalu. Namun, dia menegaskan justru selama kepemimpinannya Anies menunjukkan semua kekhawatiran publik tersebut tidak terjadi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Tetapi publik juga harus tahu bahwa apakah selama lima tahun dia memimpin Jakarta itu ada rekam jejak intoleransi, atau diskriminasi, ataukah ada potensi konflik di Jakarta itu muncul ke permukaan? Tidak,” tegas politikus berusia 44 tahun ini.
Apalagi, sebagai orang yang dekat dengan keluarga Anies sejak kuliah di Yogyakarta, dia memastikan bahwa keluarga keturunan pahlawan nasional Abdurrahman Baswedan tersebut tidak seperti apa yang dituduhkan sejumlah kalangan.
“Sekarang tugas kita adalah mengirim pesan kepada semua orang Anies sudah membuktikan selama lima tahun memimpin Jakarta, kerukunan beragama baik, semua orang juga diperlakukan sama dan setara,” beber Syafruddin Sabonnama.
Lebih jauh menurutnya, rekam jejak Anies yang mampu mengayomi semua warga Jakarta apa pun latar belakangnya semakin membuktikan dia layak untuk memimpin negeri ini. Karena Indonesia yang sangat beragam ini butuh pemimpin yang bisa merangkul semua komponen masyarakat. (timred/mr)