MATARAKYAT.info, BOJONEGORO – Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar me-launching Program RPL Desa jenjang Pascasarjana. Peluncuran dilaksanakan dengan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) saat peringatan RPL Desa di Bojonegoro, Jawa Timur.
Dalam pelaksanaan program ini, Pemerintah Kabupaten Bojonegoro dan Blora menjadi pihak yang memberikan beasiswa RPL Desa.
Sementara perguruan tinggi yang terlibat dalam RPL Desa Pascasarjana adalah Universitas Sebelas Maret (UNS) dan Universitas Brawijaya (UB).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Komitmen Bupati Bojonegoro Anna Mu’awwanah dalam memberikan beasiswa untuk program RPL Desa baik jenjang Sarjana maupun Pascasarjana diapresiasi oleh Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar.
Menteri yang akrab disapa Gus Halim tersebut yakin keputusan ini adalah bukti kecerdasan Bupati Bojonegoro dalam memanfaatkan APBD.
“Saya bersyukur punya sahabat yang cukup cerdas. Menjadi kepala daerah di sebuah daerah karena tahu duit ini mau dibawa kemana. Buktinya hari ini Bojonegoro adalah kabupaten pertama di dunia yang menjalankan RPL Desa. Bu Anna adalah bupati pertama di dunia yang menjalankan RPL Desa,” kata Gus Halim dalam kuliah umum peringatan RPL Desa di GOR Bojonegoro, Jumat (3/3/2023).
Program RPL Desa telah berjalan selama dua semester di Universitas Negeri Surabaya (Unesa) dan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Hingga saat ini, sebanyak 997 mahasiswa dari Bojonegoro di dua perguruan tinggi tersebut tengah mempersiapkan diri untuk lulus melalui tugas akhir.
Meskipun mahasiswa RPL Desa adalah pegiat desa, namun prestasi yang ditorehkan bisa diacungi jempol. Pasalnya banyak di antara ratusan mahasiswa tersebut yang mendapatkan IPK hampir 4.00 dari berbagai jurusan.
Beberapa di antaranya adalah mahasiswa UNY Yuntik Rahayu Program Studi Administrasi Publik dengan IPK 3,82 dan Ida Maylisa Program Studi Manajemen dengan IPK 3,82.
Sementara dari Unesa ada Faqih mahasiswa Program Studi Pendidikan Luar Sekolah dengan IPK 3,9, Antik Adiningrum Program Studi Manajemen dengan IPK 3,9 dan Kasiyono mahasiswa Program Studi Ilmu Administrasi Negara dengan total IPK 3,79.
Sebagai rasa bangga dan bentuk apresiasi, Gus Halim memberikan penghargaan untuk para mahasiswa tersebut.
Gus Halim berpesan agar mahasiswa tingkat akhir baik di UNY maupun Unesa segera menyelesaikan kewajibannya untuk mendapatkan gelar sarjana.
Hal ini tidak hanya sebagai pesan namun juga ditindaklanjuti dengan tindakan berupa komitmen Kemendes PDTT untuk mendampingi mahasiswa RPL Desa hingga lulus. Pejabat eselon I beserta jajarannya dipastikan memberikan kontribusi dalam mendukung kelulusan mahasiswa.
“Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi berkomitmen membantu, menyediakan data, hingga memberikan pendampingan, agar mahasiswa RPL Desa lulus tepat waktu, cepat kembali mengaplikasikan pengetahuan teoritik yang didapat di kampus. Demi terjadinya kebangkitan ekonomi warga, peningkatan kualitas layanan di desa, modernisasi dan digitalisasi manajemen BUM Desa, untuk kemajuan desa,” tegas Gus Halim. (ryd/mr)