MATARAKYAT.info, JAKARTA- Dalam Rangka mengidentifikasi korban kebakaran Depo Pertamina di Plumpang pada Jumat (3/3/2023) kemarin, tim DVI Polri menggunakan tiga medote. Proses identifikasi tersebut pun dilakukan di RS Polri, Jakarta Timur
“Pertama, penelitian dengan menggunakan DNA. Ini butuh laboratorium DNA. Dari Labfor Polri sudah mengirim sampel DNA dari pihak keluarga 10. Ini masih diproses oleh tim DVI Polri,” jelas Kadiv Humas Polri, Irjen. Pol. Prof. Dr. Dedi Prasetyo, M.Hum., M.Si., M.M., di RS Polri, Jakarta Timur, Sabtu, (4/3/2023).
Metode kedua yakni ontologi, yaitu mengidentifikasi melalui gigi. Kemudian, metode ketiga kita dengan menggunakan sidik jari.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sejauh ini RS Polri menerima 15 kantong jenazah korban kebakaran Depo Pertamina.
Sementara itu Puslabfor Polri mengerahkan tim ahli ke lokasi kebakaran Depo Pertamina di Plumpang, Jakarta Utara.
Mereka turun ke lokasi dengan membawa alat teknologi untuk mendeteksi titik api awal mula yang menimbulkan kebakaran dahsyat tersebut.
“Kami masuk ke TKP. Alat yang kami gunakan alat pendeteksi kebakaran. Kemudian ada juga alat dari satelit untuk menentukan titik api, sehingga kami bisa fokus titik awal penyebabnya darimana,” jelas Kapuslabfor Polri, Brigjen. Pol. Haris Aksara, S.H., Sabtu (4/3/2023).
Jenderal Bintang Satu itu juga mengungkapkan bahwa timnya telah berkoordinasi dengan pihak Pertamina untuk memeriksa lokasi kejadian kebakaran di Depo BBM Plumpang.
“Kami saat ini melakukan pengecekan lokasi awal saja. Anggota kami sudah standby dari jam 2 dini hari tadi. Cuma kalau masuk ke wilayah Pertamina perlu keamanan, sampai ketika anggota masuk harus aman,” jelas Kapuslabfor Polri lebih lanjut.
Pihaknya juga sedang berkoordinasi dengan instansi terkait untuk memastikan titik api di lokasi sudah padam, sehingga aman ketika masuk.
“Kami masih menunggu informasi, nanti kami berkordinasi dulu di Koramil. Kalau memang sudah, maka kami akan lakukan olah TKP,” tutup Kapuslabfor Polri. (adn/mr)