MR-JAWA TENGAH | Alvi Syahri Daeli Selaku Delegasi dari HMJ Aqidah Filsafat Islam mewakili UIN Sumatera Utara dalam agenda Silaturahmi Nasional Ke-2 yang digelar oleh Forum Lingkar Mahasiswa Filsafat Indonesia (LIMFISA) di Kudus, Jawa Tengah bersama 13 Kampus UIN dan IAIN se-Indonesia dan terpilih sebagai Koordinator Wilayah 1 (Aceh, Sumatera Utara, Sumatera barat dan Riau).
Kegiatan Silatnas Ke 2 itu mengangkat tema “Harmonisasi LIMFISA Demi Terciptanya Mahasiswa Kritis, Adaptis dan Kreatif”,
Kegiatan pun berlangsung selama dua hari tepatnya pada (27-28, Oktober 2022) lalu, IAIN Kudus sebagai tuan rumah menggelar kegiatan di dua tempat berbeda yakni Aula Kampus dan Aula salah satu Hotel yang berada di daerah Colo Kudus.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sebagai tuan rumah, Acara tersebut dibuka langsung oleh Rektor IAIN Kudus Prof. Dr. H. Abdurrohman Kasdi, Lc.,M.Si dan dilanjutkan dengan 4 agenda utama yaitu Seminar Nasional, Rakornas, Peringatan Hari Sumpah Pemuda dan Harlah LIMFISA.
Alvi Syahri Daeli menyampaikan ulang apa yang dikatakan oleh Presiden LIMFISA dalam sambutannya adalah “Limfisa adalah wadah serta tempat mempererat silaturahmi mahasiswa jurusan filsafat antar universitas.” Terang Presiden Limfisa.
“Dengan adanya kegiatan silatnas dan harlah ini diharapkan kepada seluruh HMJ/HMP/HMPS/HIMA/BEM Filsafat dapat memberikan ide-ide serta masukan dalam perkembangan dan kemajuan organisasi LIMFISA dengan harapan menjadikan Filsafat sebagai jurusan yang dikenal Mother Of Sains bukan sebagai paradoks ekstrime tersesat” jelas Alvi.
“Dalam kegiatan ini diisi dengan pembahasan tentang bagaimana pengembangan filsafat kedepannya. Mulai dari seminar hingga rakornas yang dilakukan oleh beberapa perguruan tinggi yang ada di Indonesia, sehingga dengan adanya kegiatan ini dapat diketahui kekurangan pengaplikasian filsafat pada setiap daerah yang ada di Indonesia, dengan demikian kekurangan tersebut dapat segera dibenahi sehingga filsafat menjadi sebuah ilmu yang lebih maju seperti hakikatnya” tegas Alvi.
Adapun mengenai beberapa hal yang dapat diaplikasikan dalam mereka yang mengikuti kegiatan tersebut,
“Banyak sekali hal yang didapat ketika mengikuti acara tersebut. Saya menjadi lebih sadar bahwa esensi mahasiswa filsafat bukan hanya sebatas mengkritik saja, akan tetapi juga harus menjadi agent of change dan leader of control agar bermanfaat untuk orang banyak nantinya, serta pengaplikasian dalam diri setelah mengikuti acara tersebut, contohnya ialah saya dapat menjadi lebih kritis, adaptif dan kreatif dalam menanggapi suatu problematika.” pungkas Alvi.
Sementara mengenai upaya apa yang akan diimplementasikan kedepannya untuk di Medan mengenai filsafat bagi generasi ke depan,“Kami akan berusaha untuk menyelenggarakan hal-hal seperti kegiatan yang kami ikuti ini juga Medan nanti, mengingat di Medan sendiri filsafat merupakan sebuah ilmu yang peminatnya minoritas, maka kami juga akan berupaya untuk membuat filsafat lebih digemari dan dikenal oleh masyarakat Medan.” ucap Alvi
“Dan bagi mereka yang gemar akan ilmu filsafat, maka kami akan berupaya untuk memberikan wadah dalam mengeksplorasi ilmu filsafat di Medan melalui Limfisa.” Tegas Alvi.
Sementara Agus Efendi (Presiden LIMFISA Indonesia) mengatakan,“Banyak persoalan yang harus di benahi dalam Rakornas Limfisa tahun ini” ujar Agus Efendi.
“Kita berharap dengan selesainya agenda rakornas kemarin dapat membawa LIMFISA menjadi lebih baik, terutama dalam mensosialisasikan LIMFISA di setiap Himpunan di kampusnya masing-masing dan hasil dari Rakornas ini agar di sampaikan kepada seluruh mahasiswa Filsafat” ujar Agus Efendi.
Adapun kegiatan Silatnas ke-2 LIMFISA tahun 2022 ini, diikuti langsung oleh 13 Perwakilan Kampus, diantaranya UIN Ar-Raniry Banda Aceh, UINSU, UIN Suska Riau, UIN Raden Intan Lampung, UIN S.M Djamil Djambek Bukit Tinggi, UIN Imam Bonjol Padang, UIN Raden Fatah Palembang, UIN Suka Jogjakarta, UIN Walisongo Semarang, UIN Raden Mas Said Surakarta, UIN Banjarmasin, UIN Alauddin Makassar dan IAIN Kudus. (Af_lase@mr)