MR- MEDAN, SUMUT | ‘Anjing Menggonggong Kafilah Berlalu’ demikianlah pepatah yang sering kita dengar yang mengandung makna dan dapat diartikan dengan sesuatu yang tak dianggap, ataupun orang yang tidak memperdulikan nasihat orang lain, menganggap nasihat orang seperti gonggongan anjing saja.
Bagaimana jika sesuatu yang disampaikan menyangkut soal kepentingan orang banyak juga berdampak terhadap keselamatan jiwa, sangat miris bukan !.
Apalagi sikap tersebut dimiliki oleh seorang pemimpin, dapatlah kita membayangkan apa jadinya sebuah negara jika kiranya para pemimpin ada yang bersikap seperti itu. Baik itu pemimpin tingkat atas hingga ketingkat yang paling bawah seyogyanya dapat mendengarkan pengaduan masyarakat sekecil apapun itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sayangnya, diduga masih ada juga pemimpin di negri ini yang bersikap demikian. Pasalnya warga masyarakat sudah mengadukan permasalahan yang terjadi terkait ambrolnya jalan akibat tergerus aliran air yang mengakibatkan kerusakan cukup parah serta mengancam keselamatan orang yang melintasinya. Namun sepertinya, semua itu hanya dianggap bak angin lalu saja. Anehnya sudah diberitakan beberapa kali oleh beberapa media namun hingga kini terkesan belum ada respon dari pihak terkait.
Melihat hal ini, ketua (PPWI) Persatuan Pewarta Warga Indonesia Sumatera Utara, Surya Putra Sianipar bereaksi. Surya mengingatkan kepada pihak-pihak terkait khususnya Lurah, Camat maupun kepala dinas yang menangani persoalan ini sudah semestinya segera melakukan peninjauan ke lokasi dan berupaya melakukan perbaikan sebelum semakin banyak korban yang ditimbulkan dari kerusakan jalan tersebut.
“Pemerintah semestinya respect terhadap pengaduan masyarakat dan jangan seolah mengabaikan bak angin lalu saja, ini demi kemaslahatan umat dan jangan dianggap remeh” kecam Surya.
Surya juga menjabarkan, menurutnya segala sesuatu yang menyangkut kepentingan orang banyak harus diutamakan, soal kerusakan jalan dan daerah aliran sungai, pemerintah pastinya telah mempersiapkan hal itu.
Jadi jangan lagi ditunda-tunda, semuanya sudah tertuang dalam peraturan perundangan yang jelas dan transparan baik itu dalam pelaksanaanya. Kenapa sampai begitu lama belum ditanggapi?… Nah inilah yang membuat timbul kecurigaan kita, demikian dikatakan Surya kepada awak media dalam press releasenya Senin (26/09/2022), di kantor PPWI Sumut Jln Flamboyan Raya, Medan.
Seperti diberitakan sebelumnya beberapa bulan lalu, bahwasanya warga Jln Perbatasan antara kecamatan Medan Selayang dan Medan Tuntungan, atau persisnya kawasan seputaran jln Flamboyan Raya, kota Medan mengadukan soal bibir parit/sungai yang tergerus air cukup parah berakibat kecemasan warga yang terancam longsornya rumah tinggal serta jalan yang nyaris tinggal separuh badan jalan akibat longsoran bibir parit atau anak sungai.
Hal tersebut sudah disampaikan kepada pemerintah setempat baik lurah, camat bahkan terkonfirmasi ke kepala badan pengawasan sungai (BWS), namun hingga kini belum ada tanggapan. Inilah yang membuat PPWI Sumut bereaksi dan meminta agar secepatnya pemerintah turun langsung dan meninjau lokasi serta melakukan perbaikan. (TIM/af_lase)