Direktur Eksekutive Kompak Indonesia : Pembangunan UPH Lontar di Jeneponto Terkesan Mubazir dan Membuang-buang Uang Negara

- Editor

Selasa, 7 Juni 2022 - 09:58 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

MR-JENEPONTO | Proyek pembangunan Unit Pengolah Hasil (UPH) Lontar di Kabupaten Jeneponto terkesan mubazir dan membuang-buang uang Negera. Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Eksekutive Kompak Indonesia usai mengunjungi salah satu UPH Lontar di Kelurahan Pabiringa, Kec. Binamu, Kabupaten Jeneponto, Senin (6/6/2022).

Direktur Eksekutif Kompak Indonesia, Adhitya Eka secara tegas mengatakan proyek pembangunan 3 unit UPH Lontar di Kabupaten Jeneponto T.A. 2021 yang menelan anggaran Miliaran rupiah diduga kuat hanya membuang-buang uang negara, pasalnya 3 UPH Lontar tersebut sama sekali tidak mempunyai asas manfaat terhadap petani gula merah di Kabupaten Jeneponto.

Fakta yang terjadi dilapangan sangat berbanding terbalik dengan penjelasan salah satu ketua kelompok penerima manfaat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Saat ditemui diruang kerjanya Kabid Perkebunan, Nasdir, menjelaskan bahwa UPH Lontar tersebut adalah sebuah terobosan baru bagi petani gula merah di Jeneponto, karena dengan keberadaan UPH tersebut nantinya akan menaikkan pendapatan petani dalam hal penjualan. Disamping itu produksi dapat lebih higienis dan biaya produksinya jauh lebih murah disbanding dengan cara tradisional yang dilakukan oleh petani selama ini, sisa bagaimana kita merubah mindset petani, ujar nasdir berapi-api dihadapan Direktur Eksekutive Kompak Indonesia dan awak media.

Sementara itu salah satu Ketua kelompok penerima manfaat yakni Kelompok Tani Cahaya Reski, Herman, saat ditemui di UPH Lontar, Kelurahan Pabiringa, Kecamatan Binamu, Jeneponto menyampaikan bahwa UPH Lontar yang dikelola bersama anggota kelompoknya tersebut tidak dapat memberikan keuntungan secara maksimal apabila melakukan produksi gula merah dengan menggunakan alat produksi yang ada di UPH Lontar tersebut dan bahkan merugi.

Herman saat ditanyai oleh awak media terkait kerugian saat menggunakan alat produksi yang ada di UPH tersebut menjelaskan “ saya sudah 4 kali mencoba dengan alat yang diberikan ini pak dan sampai sekarang belum tau bagaimana caranya bisa untung pak, contohnya pak seprti mi yang kita lihat sekarang, saya beli bahan baku gula merah (Nira Lontar) dari anggota kelompok itu seharga 100 ribu untuk 20 liter dan tabung gas sebanyak 2 buah (3 Kg) dengan harga 48ribu jadi biayanya sudah 148ribu pak, sementara hasil dari produksi tersebut hanya menghasilkan 4 biji gula merah dengan harga 12 ribu satu biji pak, jangan mi saya sebutkan berapa kerugiannya pak kita mi saja yang hitung, mana mi lagi tidak ada listriknya jadi mesin pengaduk tidak bisa dipakai dan harus diaduk sendiri pak “ jelas Herman.

BACA JUGA :  Kompak Indonesia Soroti Pembangunan Sumur Resapan di Kelurahan Pai Lebih Tinggi dari Jalan dan Diduga Dikerja Asal-Asalan

Dari penuturan Ketua Kelompok Tani Cahaya Reski tersebut sangat jelas keberadaan UPH Lontar tersebut tidak ada asas manfaatnya terhadap petani gula merah dan dari penyampaian Herman bahwa 2 UPH Lontar sama sekali tidak pernah digunakan oleh kelompok penerima manfaat.

Jadi keberadaan UPH Lontar tersebut menurut Direktur Eksekutive Kompak Indonesia perlu dipertanyakan lagi dan kami juga meminta kepada Kabid Perkebunan, sebagai seorang ejabat publik agar dalam menyampaikan informasi kepada publik harus valid khususnya terkait dengan UPH Lontar tersebut, bukan berasumsi semata karena apa yang dijelaskannya sangat berbeda dengan kenyataan dilapangan.

UPH Lontar dialokasikan di tiga titik, yakni. Kelurahan Panaikang, Kecamatan Binamu, Kelurahan Pabiringa, Kecamatan Binamu dan Kelurahan Turatea Timur, Kecamatan Tamalatea yang bersunmber dari anggaran APBN tahun 2021.

Nomor kontrak: 06/SP/P2HP/APBN.TPHBUN/X/2021. Dengan waktu pelaksanaan, 55 (Lima puluh lima) hari kelender. Nilai kontrak, Rp.457.910.000 dan selaku penyedia jasa CV. Sulolipu.

Adhitya juga  menegaskan bahwa lembaganya akan terus memantau kegiatan di UPH Lontar tersebut karena dalam waktu dekat dapat diprediksi UPH Lontar tersebut dipergunakan lagi dan petani kembali melakukan produksi gula merah dengan cara tradisional yang jauh lebih menguntungkan petani.

Direktur Eksekutif Kompak Indonesia menegaskan bahwa pembanugunan UPH Lontar adalah proyek mubazir dan pemborosan keuangan Negara serta akan berdikusi bersama tim hukum lembaganya untuk kelanjutan UPH Lontar tersebut, karena diduga ada yang tidak benar dari pebangunan UPH tersebut, salah satunya adalah bangunan yang dilengkapi dengan instalasi listrik serta alat yang harus menggunakan listrik namun UPH tersebut tidak dilengkapi dengan listrik, ini khan Aneh? tutup Adhitya. (HUSNI MUBARAK)

Berita Terkait

Tabrak Beton Jembatan Seorang Pengendara Sepeda Motor di Medan Tewas di TKP
Sambut Hari Lalu Lintas ke-69 Satlantas Polres Langkat Bersama PMI Gelar Bakti Sosisal Donor Darah
Sat Lantas Polrestabes Medan, Melaksanakan Pengaturan Lalin di Persimpangan Jalan Pemuda Kota Medan
Berita Dugaan Pungli di Kwaran Simbang Itu Tidak Benar, Ini Penjelasan Ketua Kwaran Simbang
Insiden Pekerja Bangunan Proyek Pembangunan Puskesmas Bontoa yang Terjatuh, Ini Penjelasan Direktur CV Diaz Putra Jaya
Kapolres Pelabuhan Belawan Pimpin Apel Gelar Simulasi Sispamkota Operasi Mantap Praja 2024
Musda ke XVIII Hipmi Jaya, Rifki Auliya : Ini Merupakan Kemenangan Bersama dan Nyata Untuk HIPMI Jaya Kedepan
Penjabat Gubernur Sulsel Prof Dr Zudan Arif : Digitalisasi Pemerintahan Itu Kebutuhan, Bukan Pilihan
Tag :

Berita Terbaru

Berita Terkait

Sabtu, 7 September 2024 - 13:15 WITA

Tabrak Beton Jembatan Seorang Pengendara Sepeda Motor di Medan Tewas di TKP

Sabtu, 7 September 2024 - 01:50 WITA

Sambut Hari Lalu Lintas ke-69 Satlantas Polres Langkat Bersama PMI Gelar Bakti Sosisal Donor Darah

Jumat, 6 September 2024 - 15:41 WITA

Sat Lantas Polrestabes Medan, Melaksanakan Pengaturan Lalin di Persimpangan Jalan Pemuda Kota Medan

Jumat, 6 September 2024 - 11:15 WITA

Berita Dugaan Pungli di Kwaran Simbang Itu Tidak Benar, Ini Penjelasan Ketua Kwaran Simbang

Rabu, 4 September 2024 - 14:58 WITA

Insiden Pekerja Bangunan Proyek Pembangunan Puskesmas Bontoa yang Terjatuh, Ini Penjelasan Direktur CV Diaz Putra Jaya

Senin, 2 September 2024 - 04:54 WITA

Musda ke XVIII Hipmi Jaya, Rifki Auliya : Ini Merupakan Kemenangan Bersama dan Nyata Untuk HIPMI Jaya Kedepan

Senin, 2 September 2024 - 04:41 WITA

Penjabat Gubernur Sulsel Prof Dr Zudan Arif : Digitalisasi Pemerintahan Itu Kebutuhan, Bukan Pilihan

Sabtu, 31 Agustus 2024 - 14:21 WITA

Jelang Pilkada Serentak 2024, Lima Kapolsek di Makassar Bergeser

Berita Terbaru

Berita

Salurkan Bantuan, Pemkab Bantaeng Kirim Air Bersih ke Wajo

Minggu, 5 Mei 2024 - 17:34 WITA

Berita

Dinkes Bantaeng Gelar Pemeriksaan Kesehatan untuk Pemudik

Selasa, 9 Apr 2024 - 15:13 WITA

Opini

Partai Politik dan Hak Angket, Perspektif dalam Ilmu Politik

Minggu, 31 Mar 2024 - 15:07 WITA

Berita

Kadis Kominfo Jeneponto Hadiri Musyawarah Lokal ke-IX ORARI

Sabtu, 23 Des 2023 - 18:36 WITA

Berita

Pastikan Aman, Kapolres Bulukumba Cek Gudang Logistik KPUD

Sabtu, 2 Des 2023 - 18:05 WITA

Berita

Diskominfo Pangkep Laksanakan Sosialisasi Website KIM

Kamis, 30 Nov 2023 - 13:33 WITA

Berita

Pemkab Pinrang Gelar Upacara Peringatan HUT PGRI dan Korpri

Kamis, 30 Nov 2023 - 07:25 WITA

Berita

Gelar Rapat Paripurna, Ada 4 Orang Anggota DPRD Pinrang PAW

Kamis, 23 Nov 2023 - 14:04 WITA

Berita

Lantik PAW PPS Kelurahan Onto, Ini Pesan KPU Bantaeng!

Kamis, 23 Nov 2023 - 11:33 WITA