MATARAKYAT.info, JENEPONTO | Panitia Pemungutan Suara (PPS) Empoang Selatan menggelar kegiatan peresmian dengan tema “Lorong Peduli & Sadar Pemilu” yang bertempat di Lingkungan Bila-Bilayya, Kecamatan Binamu, Sabtu (28/10/2023).
Kegiatan tersebut, merupakan kelompok sosial yang berpengaruh terhadap penyebaran informasi dengan menghadirkan “Lorong peduli & Sadar Pemilu” sebagai informasi kepemiluan.
Dalam sambutannya, Indar Heriyanto selaku ketua PPS Empoang Selatan menyampaikan jika kegiatan tersebut sangat penting dalam memberikan informasi terkait kepemiluan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kami berupaya melakukan gerakan sosialisai & pendidikan politik berbasis keluarga, sebab keluarga adalah kelompok sosial yang berpengaruh terhadap penyebaran informasi, dan kami berharap agar mampu hadir di tengah perbincangan masyarakat, “ujar Indar dalam sambutannya.
Sementara itu, Ashari sebagai Komisioner KPU Jeneponto bagian Kordiv Sosdikli, Parmas dan SDM, mengatakan bahwa menghadirkan suatu kolaborasi antara penyelenggara teknis dengan penyelenggara pengawasan. Nilai-nilai demokrasi mampu kita wujudkan pada kegiatan ini.
“Untuk meningkatkan partisipasi masyarakat itu perlu memberikan pemahaman masyarakat mengenai regulasi, tata kelola pemilu dan minimal masyarakat telah mampu mengetahui alasan mengapa memilih dalam pemilu dan mengapa memilih calon legislatif tersebut,” kata Ashari.
Selain itu, Hamzar sebagai ketua PPK Binamu juga menyampaikan dengan hal yang sama, jika adanya Lorong Peduli & Sadar Pemilu ini dapat meningkatkan keterlibatan masyarakat untuk menunjukkan bahwa tatanan demokrasi semakin kuatnya.
“Jadi demokrasi mendasar pada logika persamaan dan gagasan bahwa pemerintah memerlukan persetujuan dari yang diperintah, karena pemilu tidak boleh dilepaskan dari adanya keterlibatan masyarakat, dan negara ada sebagai manifestasi kehendak Tuhan di muka bumi yang menjelma dalam aspirasi rakyat,” tutur Hamzar.
Menurut Hamzar, bahwa peresmian Lorong Peduli dan Sadar Pemilu ini akan menjadi satu momentum bersejarah serta babak baru dalam memulainya proses demokrasi maupun pendidikan politik.
Lanjut Khairullah Oji, Ketua Panwascam Binamu yang mewakili dari Bawaslu itu menambahkan jika pihak pengawas pemilu harus mampu memberikan pemahaman mengenai prosedur pemilu, khususnya dalam meningkatkan partisipasi pemilih kedepannya.
“Perlu ada ruang interaksi semua komponen masyarakat, tetapi juga menjadi lokus yang mampu bekerja efektif agar praktek kecurangan, manipulasi, politik uang, politisasi hingga intimidasi dapat dihindari. Pasalnya praktek ini merupakan ancaman besar bagi demokrasi dan kedaulatan rakyat,”tutup Hamzar. (hm/mr)