MATARAKYAT.info, NIAS BARAT | Jalan Provinsi Sumatera Utara tepatnya di Km. 27 di Desa Hunogoa Kecamatan Hiliserangkai Kabupaten Nias yang merupakan akses satu-satunya dari Kota Gunungsitoli menuju Kabupaten Nias Barat, membutuhkan perhatian serius dari Pemerintah Provinsi Sumatera Utara maupun Pemerintah Pusat.
Kerusakan jalan di Km.27 Desa Hunogoa tersebut, telah berlangsung selama satu tahun sejak pertengahan tahun 2022 yang lalu dan hingga kini belum terlihat aksi nyata dari pemerintah Provinsi Sumatera Utara melalui Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi.
Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah daerah Kabupaten Nias Barat dan pemerintah Kabupaten/Kota lainnya melalui Forum Kepala Daerah (Forkada) se Kepulaun Nias untuk mendesak pihak Provinsi Sumatera Utara, namun hingga kini belum juga ditangani dengan baik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kondisi ini semakin parah dengan tingginya curah hujan dan banyaknya kendaraan yang melintasi jalan ini dengan tonase tinggi, sehingga mengakibatkan kendaraan terperosok dan tidak bisa lewat. Seperti kejadian pada Selasa (12/09/2023), satu unit truk bermuatan karet terbenam dan tidak bisa lewat sehingga mengakibatkan ratusan kendaraan lainnya dari Nias Barat menuju Gunungsitoli dan sebaliknya, tidak bisa lewat dan sebagian putar balik melalui Nias Selatan dengan jarak tempuh 5 hingga 6 jam lamanya.
Mendapat informasi ini, Bupati Nias Barat Khenoki Waruwu, setelah berkoordinasi dengan Bupati Nias, langsung turun ke lokasi untuk melihat secara langsung dan membantu evakuasi kendaraan bersama personil Polres Nias dan warga masyarakat pengguna kendaraan yang telah menunggu selama lebih 15 jam sejak Selasa (12/09/2023).
Setibanya di lokasi, Bupati Nias Barat Khenoki Waruwu bersama beberapa personil Polres Nias mengarahkan pengguna jalan dan membantu mengevakuasi kendaraan agar bisa dilalui oleh pengguna jalan lainnya.
“Kita sudah cukup menderita selama setahun akibat putusnya jalan ini dan belum ditangani oleh pemerintah Provinsi Sumatera Utara. Berbagai upaya telah kita lakukan, namun hingga saat ini belum ada perhatian dari Pemerintah Provinsi Sumatera Utara”, kata Bupati Khenoki Waruwu kepada sejumlah awak media di lokasi.
“Kami minta perhatian Bapak Presiden, Menteri PUPR dan Pj. Gubernur Sumatera Utara untuk mempercepat perbaikan jalan ini. Kalau jalan ini putus, bisa mengakibatkan lumpuhnya perekonomian masyarakat Nias Barat dan sebagiab warga Nias dan Nias Selatan. Karena ini satunya-satunya akses menuju Kabupaten Nias Barat”, lanjut Bupati Khenoki Waruwu.
Buapati Nias Barat mengharapkan agar pemerintah Pusat melalui Kementerian PUPR bisa mengambil alih perbaikan jalan ini karena selama ini tidak perhatian dan upaya nyata yang dilakukan oleh penerintah Provinsi Sumatera Utara.
“Setelah berakhirnya BRR pasca Gempa Bumi dan Tsunami di Nias tahun 2005 yang lalu, tidak ada perhatian Provinsi Sumatera Utara untuk membangun jalan ini. Kami mohon agar Kementerian PUPR bisa mengambil alih pembangunan jalan ini agar tidak menghambat akses dari Gunungsitoli ke Nias Barat dan Kabupaten Nias Selatan,” ujar Khenoki Waruwu.
Kepada pengguna jalan yang telah menunggu lebih lima belas jam lamanya, Bupati Nias Barat Khenoki Waruwu, meminta supaya sabar dan tidak terpancing emosi.
“Saya harap kepada masyarakat supaya sabar, jangan terpancing emosi. Saya tidak meninggalkan lokasi ini sebelum semua kendaraan ini lewat,” kata Bupati yang disambut tepuk tangan ratusan warga yang telah menunggu sejak kemarin. (A_W/mr)