MATARAKYAT.info, SEMARANG | Dalam upaya mencegah tindak pidana korupsi, seluruh anggota kepolisian harus mampu memegang teguh Catur Prasetya. Hal itu disampaikan Ketua KPK Firli Bahuri saat memberikan arahan “Penguatan Budaya Antikorupsi di Jajaran Polda Jateng kepada pejabat utama dan seluruh Kapolres di Gedung Borobudur, Semarang pada Kamis (10/8/2023).
Menurut Firli, Catur Prasetya menjadi hal penting yang harus dipegang teguh setiap anggota Polri sebagai semangat bekerja dan berdedikasi dalam setiap penugasan. Terutama, dalam mengabdi kepada nusa dan bangsa serta memberikan pelayanan kepada masyarakat.
“Dengan mengamalkan dan memegang teguh Catur Prasetya, setiap anggota Polri mampu mencegah dan mengatasi tindak pidana yang akan terjadi. Baik itu melibatkan diri, keluarga ataupun kelembagaan hingga lingkungan sekitarnya. Sampai saya menjabat sebagai ketua KPK, saya masih ingat dan memegang teguh Catur Prasetya,” kata Firli.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Lebih lanjut Firli menjelaskan, penguatan budaya antikorupsi di lingkungan Polda Jateng oleh setiap anggota Polri mampu mencegah terjadinya tindak pidana korupsi. Sebab, aksi atau tindak pidana korupsi bisa terjadi kapan saja dan dalam bentuk apa saja.
“Saat ini korupsi itu sudah berubah jenis dan bentuk, dan ini yang patut kita waspadai bersama,” lanjut Ketua KPK.
Sementara itu Kapolda Irjen Pol Ahmad Luthfi menyambut baik arahan yang disampaikan Ketua KPK Firli Bahuri kepada jajarannya, dalam upaya pencegahan tindak pidana korupsi. Menurut kapolda, seluruh personel Polda Jateng harus mampu menjaga integritas untuk tidak melakukan aksi tindak pidana korupsi saat bertugas.
“Sebagai anggota Polri, kita harus mampu melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya tanpa ada pelanggaran hukum berupa aksi korupsi,” ucap Luthfi
Luthfi menyebut, di Jateng banyak proyek vital nasional yang dikerjakan dan harus dikawal agar tidak terjadi penyimpangan di bidang penyalahgunaan anggaran. (resa/mr)