MATARAKYAT.info, Maros, Sulawesi Selatan | Masalah penambangan galian C di dusun Corawalie, desa Pabentengang, kecamatan Marusu, Kabupaten Maros semakin memanas.
Ketua PAC Kiwal Garuda Hitam Marusu, Kadir, mengeluarkan sorotan keras terhadap kegiatan PT Giarto Audry Cemerlang berbuntut panjang dan merugikan warga. Bahkan, ia berjanji akan menggelar aksi unjuk rasa secara besar-besaran jika masalah tidak segera diselesaikan.
Menurut Kadir, terdapat sejumlah dugaan pelanggaran yang dilakukan perusahaan tersebut di wilayah desa Pabentengang. Yang paling menonjol adalah dugaan penambangan di dusun Corawalie tanpa izin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Selain itu, warga juga menghadapi masalah pemutusan akses jalan dari Sossoe ke Takkalasi, penutupan jalan di area pabrik ready mix milik PT Giarto Audry Cemerlang, serta kerusakan rumah di dusun Sossoe akibat getaran dari proses penambangan.
“Tidak hanya itu, kami juga akan melakukan upaya hukum terkait transaksi jual beli jalan yang sudah diwakafkan puluhan tahun lalu oleh warga Sossoe,” tegas Kadir.
Kadir menambahkan, siapa pun yang terlibat dalam praktik jual beli jalan yang merupakan fasilitas umum akan kami proses sesuai hukum yang berlaku.
Pernyataan Kadir kemudian diperkuat oleh Humas Kiwal Garuda Hitam PAC Marusu, Adhitya, PT Giarto Audry Cemerlang memang memiliki izin perataan/penambangan. Namun izin tersebut hanya berlaku di dusun Kaemba Jaya bukan di Corawalie.
“Oleh karena itu, kuat dugaan kami bahwa aktivitas perataan dan penambangan di dusun Corawalie itu ilegal tanpa izin,” jelas Adhitya.
Lebih lanjut Kadir menegaskan bahwa aksi unjuk rasa yang akan digelar kali ini akan mengerahkan seluruh kader Kiwal Garuda Hitam Marusu.
“Kami akan terus melakukan aksi hingga kegiatan penambangan di Corawalie dihentikan,” pungkas Kadir dengan nada tegas. (@mr)
Penulis : Karno
Editor : Adhitya Eka
