MATARAKYAT.info, MAKASSAR | Penjabat Sekertaris Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Andi Muhammad Arsjad menerima kunjungan Deputi Bidang Kerawanan Pangan dan Gizi, Badan Pangan Nasional (Bapanas) RI, Nyoto Suwignyo, dan Koordinator Tim Pangan, Direktorat Pangan dan Pertanian, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) RI, Ivan Martino, di ruang kerjanya, Kamis, 30 Mei 2024.
Kedatangan tim Bapanas dan Bappenas ini, kata Andi Arsjad, untuk melakukan monitoring program Gerakan Edukasi dan Pemberian Pangan Bergizi Untuk Siswa (Genius) tingkat Sekolah Dasar di Sulawesi Selatan.
Andi Arsjad pun mengapresiasi program Bapanas bersama Bappenas yang dicanangkan pada 2023 lalu tersebut. Menurutnya, program ini juga menjadi bagian dari upaya Pemprov Sulsel dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat usia dini, melalui pemenuhan pangan dan gizi pada anak-anak sekolah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Ini tentu kita apresiasi dan terima kasih kepada Bapanas dimana tahun 2023 maupun rencana 2024 ini tetap berlanjut (Program Genius). Jadi skema ini juga sekaligus nanti tentu diharapkan bisa direplikasi di beberapa kabupaten lain,” ungkapnya.
Selain itu, lanjut Andi Arsjad, kehadiran tim dari Bapanas dan Bappenas ini juga sekaligus untuk melihat kemungkinan program ini menjadi salah satu strategi dalam program pemberian makanan dari Presiden (terpilih) nantinya.
“Tentu ini kita harus antisipasi kedepan karena kebutuhan terkait pemenuhan pangan ini tentu akan berdampak pada upaya-upaya untuk memastikan ketersediaan bahan pangan yang dibutuhkan untuk konsumsinya nanti,” terangnya.
Sementara itu, Nyoto Suwignyo menjelaskan, kunjungannya ke Sulawesi Selatan bersama Bappenas dalam rangka memonitoring program Genius yang sudah dilaksanakan tahun 2023.
“Kebetulan salah satu lokasinya di Maros dan sudah kita kunjungi tadi, dan hasilnya menurut Bappenas dan kawan-kawan di daerah, ini luar biasa, karena program ini ternyata tidak hanya berhenti pada saat program selesai tapi masih dilanjutkan oleh masyarakat dan sekolah tersebut didukung komite sekolah,” ucapnya.
Inilah kemudian, kata Nyoto, yang menjadi perhatian Bappenas untuk bersama-sama Badan Pangan Nasional mencoba melihat sejauh mana keberhasilan program tersebut dan menjadi bagian referensi untuk perumusan kebijakan penanganan pangan dan pemberian pangan yang bergizi kedepannya.
Selain Kabupaten Maros, Nyoto juga mengungkapkan, pihaknya akan mengunjungi Kota Parepare dan Kabupaten Takalar yang juga menjadi sampel pelaksanaan program Genius untuk menjadi ukuran kemanfaatan dari program ini sebagai upaya penguatan gizi dan pangan bagi anak-anak sekolah tingkat dasar.
“Di Sulawesi Selatan itu ada 1.700 (anak penerima Program Genius) di tiga kabupaten, dan itu kita harapkan masih lanjut di 2024. Oleh karena itu, kami akan melakukan kunjungan sekaligus mempersiapkan calon penerima yang baru dan calon lokasi untuk tahun 2024,” tegasnya.
Untuk diketahui, dalam implementasi program Genius ini, pangan bergizi yang diberikan kepada pelajar SD berbentuk kudapan berbahan dasar telur, susu, ayam, dan ikan sebanyak 20 kali kepada tiap anak selama 2 bulan.
Selain makanan, Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) bersama Asosiasi Institusi Pendidikan Tinggi Gizi Indonesia (AIPGI), dan pemerintah daerah menyampaikan edukasi tentang pangan dan gizi melalui tema-tema tentang pentingnya pangan dan gizi bagi tumbuh kembang anak, pentingnya sarapan dan kudapan sehat, stop boros pangan, dan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat). (@mr)
Penulis : Agus Bostam
Editor : Adhitya Eka