MATARAKYAT.info, MAROS | Sudah 3 tahun berlalu sejak jembatan di Dusun Damma, Desa Bontomatinggi, Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Maros roboh namun hingga saat ini belum mendapat perhatian pemerintah kabupaten Maros.
Jembatan yang terletak di jalan poros Desa Bontomatinggi tersebut menurut pengakuan salah seorang warga bahwa jembatan tersebut sudah sering diusulkan melalui Pemerintah Desa Bontomatinggi tapi sampai hari ini (21/5/2024) tak pernah ditanggapi serius oleh Pemerintah Kabupaten Maros.
Ketua Umum Koalisi Masyarakat Pemantau Korupsi Indonesia (Kompak Indonesia) yang dimintai pendapatnya saat melakukan pemantauan di desa Bontomatinggi sangat menyayangkan sikap pemerintah kabupaten Maros dalam hal ini Dinas PUPR yang seakan-akan tidak peka dengan keluhan masyarakat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
” Jembatan ini letaknya dijalan poros desa Bontomatinggi dan menjadi akses bagi kendaraan roda dua dan empat utnuk melintas, tapi herannya kok pemerintah kabupaten Maros malah tidak peduli dan ini sudah berlangsug kurang lebih 3 tahun tanpa tersentuh pemerintah,” jelas Adhitya Ketum Kompak Indonesia.
Jembatan sepanjang kurang lebih 12 meter ini merupakan akses yang dilalui warga, utamanya anak sekolah, tapi dengan kondisi begini sangat membahayakan karena jembatan darurat yang dibuat warga hanya terbuat dari bambu.
Memang sangat miris melihat jembatan yang merupakan jalur penunjang ekonomi warga tersebut sampai saat ini tak kunjung mendapat perhatian baik dari pemerintah Kabupaten Maros.
“Jembatan ini sudah sering dibahas diusulkan oleh Pemdes Bontomatinggi, namun sampai hari ini tak pernah dilirik, jangankan mau diperbaiki, diukur saja tidak pernah,” ungkap Adhitya seperti yang sampaikan masyarakat.
Adhitya berharap agar pemerintah kabupaten Maros agar lebih peduli dengan keluhan masyarakatnya, tolonglah jembatan ini diperbaiki karena sudah 3 tahun seperti ini. Ini jalan utama, sehingga kami berharap betul–betul ada perhatian yang kongkrit dari pemerintah, jangan hanya sebatas wacana saja, kasihan warga kalau harus melewati jalan lain yang sangat jauh” pungkas Adhitya. (@mr)
Penulis : Arjun
Editor : Adhitya Eka