MATARAKYAT.info, MAROS | Proyek pembangunan Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Sulsel diresmikan dan dimulai dengan peletakan batu pertama oleh Kapolda Sulsel Irjen Pol Drs. Merdi Syam, pada tanggal 14 juli 2021 dengan anggaran Dipa tahun 2021-2022 berkesinambungan sebesar Rp.52.258.414 .000 SPN Polda Sulsel di dusun Tala-tala, Desa Bontomanai, Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Maros digadang-gadang akan menjadi SPN terbaik dan terbesar di Seluruh Indonesia, seperti penjelasan Kapolda Sulsel.
Pembangunan SPN Polda Sulsel diatas lahan seluas 672.691 M2 (Enam ratus tujuh puluh dua ribu enam ratus sembilang puluh satu meter persegi) berdasarkan Sertifikat Hak Pakai No. 00001 Pemerintah Republik Indonesia Cq. Kepolisian Negara Republik Indonesia kini mulai menuai sorotan dari berbagai kalangan lantaran pembanguannnya terhenti sejak September 2023 dan bangunannya pun terkesan terbengkalai serta ada beberapa bagian bangunan yang mulai mengalami kerusakan yang serius.
Selain terhenti dan terbengkalai pembangunan SPN Polda Sulsel di Dusun Tala- Tala Desa Bontomanai, Kecamatan. Tompobulu, Kabupaten Maros ada hal yang lebih serius dan fatal yang terjadi dilokasi. Pasalnya bangunan Gedung SPN Polda Sulsel dan tempat pelatihan Brimob Polda Sulsel serta bagunan 1 unit rumah panggung dibangun diluar titik koordinat Sertifikat Hak Pakai atau dibangun diatas lahan hutan produksi tetap.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
AKBP (Purn) Agussalim saat ditemui dilokasi bangunan SPN Polda Sulsel, merasa miris juga melihat pembangunan SPN Polda Sulsel karena berada diluar titik koordinat sertifikat dan di tempatkan dilokasi yang sangat rawan bencana longsor.
Padahal menurut AKBP (Purn) Agussalim, ” masih banyak lokasi yang masuk dalam titik koordinat sertifikat yang layak untuk tempat pembangunannya, kenapa justru dibangun ditempat ketinggian yang kondisi tanahnya terbilang labil, malah menjadi pilihan “, Jelas AKBP (Purn) Agussalim salah satu orang yang berjasa didalam perencanaan pengadaan dan pembebasan lahan untuk pembangunan SPN Polda Sulsel bahkan mendapatkan piagam penghargaan oleh BUPATI Maros.
Lebih mirisnya lagi menurut AKBP (Purn) Agussalim, adanya 1 unit rumah panggung yang berdiri di area hutan produksi tetap dengan tulisan Posko latihan Brimob Polda Sulsel diduga kuat hanya sebagai kedok bagi pemilik kepentingan ingin menguasai/memiliki.
1 unit rumah panggung yang berada diarea tersebut diduga kuat dikoordinir oleh anggota Brimob Polda Sulsel dengan inisial MTHR.
AKBP (Purn) Agussalim juga menjelaskan, lokasi atau lahan disekitar ± 25 Hektar berada diarea pembangunan SPN Polda Sulsel diduga kuat dibagi-bagikan oleh Kepala Desa kepada beberapa oknum pejabat Polri untuk kepentingan pribadi.
Dijelaskan pula, proyek pembangunan SPN Polda Sulsel yang terkesan terbengkalai serta adanya beberapa bangunan yang mulai mengalami kerusakan serius, harus segera disikapi oleh pihak yang berwenang agar semua bisa terang benderang. (@mr)
Penulis : Irfan Tan
Editor : Adhitya Eka