MATARAKYAT.info, MALANG | Sebagai upaya penguatan tingkat literasi digital masyarakat, Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Malang menggelar Pelatihan Jurnalistik dan Pewarta Warga di Ijen Suite Resort and Convention Malang, Rabu (24/1/2024).
Kepala Diskominfo Kota Malang, Muhammad Nur Widianto, S.Sos mengatakan kurangnya minat membaca di tingkat masyarakat mengakibatkan minimnya validasi informasi pada berita yang akan dipublikasikan. Hal ini, jelasnya, juga bertentangan dengan kode etik jurnalisme.
“Selaras dengan hal tersebut, keberadaan jurnalis yang bijak sangat dibutuhkan sebagai pembentuk arus utama opini dan wacana dalam masyarakat,” papar Widianto.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Widianto juga menyebutkan, pelatihan ini diikuti 208 peserta yang merupakan hasil aspirasi masyarakat dari 57 Kelurahan yang disampaikan dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) yang menginginkan adanya pelatihan jurnalistik bagi pewarta warga. Oleh sebab itu pihaknya mengapresiasi keinginan masyarakat tersebut, sebab menurutnya ini adalah bukti bahwa masyarakat saat ini memiliki keinginan untuk membuat karya jurnalistik yang baik.
“Kami sangat mengapresiasi hal ini sebab dari situ kami menangkap, adanya keinginan dari masyarakat untuk membuat narasi ataupun konten dengan baik,” ungkap Widianto.
Ia menjelaskan berkembangnya teknologi saat ini turut mendukung kemajuan produk jurnalistik warga. Hal ini dibuktikan dengan semakin menjamurnya pelaku pencipta konten (content creator) di masyarakat, termasuk di Kota Malang. Maka dari itu, pelatihan ini juga dilakukan sebagai upaya mendukung masyarakat Kota Malang dalam mengenalkan potensi wilayahnya dalam konten media sosial yang menarik.
“Maka dari itu kami menjawab aspirasi masyarakat tersebut tidak hanya dengan mengadakan pelatihan jurnalistik, tetapi juga pengelolaan media sosial, fotografi, keamanan gadget,” terang Kadis Kominfo Kota Malang.
Terkait dengan upaya tersebut, Penjabat (Pj.) Walikota Malang Dr. Ir. Wahyu Hidayat, MM., mengapresiasi langkah yang dilakukan Diskominfo dalam meningkatkan kemampuan masyarakat dalam membuat produk jurnalistik. Wahyu menyebutkan, saat ini content creator telah menjadi profesi yang umum serta diminati masyarakat. Ia berharap dengan adanya pelatihan yang diadakan Diskominfo tersebut, masyarakat Kota Malang memiliki kemampuan memproduksi karya jurnalistik dengan baik.
“Pelatihan jurnalistik ini diperlukan supaya bisa mengarahkan masyarkat ke arah yang positif (dalam berkarya). Harapannya nanti apa yang disampaikan sesuai dengan etika dan tidak menjadi negatif,” pungkas Pj. Wali Kota Malang. (atwan/mr)
Penulis : Risal Num Atwan
Editor : Adhitya Eka