MATARAKYAT. info, BANTAENG | Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat Kelas II Sulawesi Selatan menggelar Penegakan Hukum Normalisasi Kendaraan Angkutan (Barang Mandiri Over Dimensi dan Over Loading).
Dengan adanya penegakan hukum dalam normalisasi kendaraan angkutan tersebut, guna untuk mendukung keselamatan bagi transportasi yang ada di jalanan.
Bahkan dalam kegiatan tersebut, dihadiri oleh Kapolres, Kejari, Dandim dan Forkopimda Kabupaten Bantaeng lainnya yang berlangsung di Lapangan Hitam Pantai Seruni, Rabu 10 Januari 2024.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurut Bahar selaku Kepala BPTD Kelas II Sulsel menyampaikan jika kegiatan ini sangat penting dilaksanakan dalam bentuk pelayanan masyarakat dan keselamatan selama berada di jalanan.
“Kegiatan ini merupakan pelayanan untuk masyarakat dalam mengoptimalkan keselamatan bagi pengendara, karena yang memicu adanya kecelakaan ini disebabkan angkutan barang terlalu berat, sehingga dapat mengancam keselamatan bagi pengendara lainnya,” ujar Bahar.
Selain itu, Bahar juga mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan sosialisasi untuk pengusaha yang memiliki angkutan, termasuk angkutan over dimensi dan over loading yang saat ini sering kali memicu adanya kecelakaan lalu lintas di jalanan.
“Perlu kita ketahui bersama bahwa angkutan over dimensi dan over loading ini tidak izinkan beroperasi dijalan raya, karena kendaraan ini sangat mengancam bagi pengendara lain dan sering kali memicu kecelakaan lalu lintas akibat rem blong,” tutur Bahar.
Bahar juga mengungkapkan jika kegiatan ini harus dilaksanakan untuk bersinergi dengan, Kepolisian, TNI, Kejaksaan dan beberapa instansi terkait.
Sementara Kapolres Bantaeng, AKB Edward Jacky Tofany Umbu menyebutkan jika Angkutan Over Dimensi dan Over Loading atau Odol ini merupakan suatu kejahatan yang sering kali melanggar aturan dalam lalu lintas.
“Jadi Odol ini bisa disebut sebagai kejahatan, makanya kita di lalu lintas bersinergi dengan TNI, Kejari, Dishub, dan beberapa instansi terkait ini guna untuk menegakkan hukum yang terjadi dilapangan dan tentunya kita memakai pendekatan sosialisasi dan edukasi untuk masyarakat,” tutup AKB Edward Jacky Tofany Umbu.
Penulis : Ikbal
Editor : Redaksi