MATARAKYAT.info, MAROS | Pengerjaan proyek/pemeliharaan jalan dalam kota Maros yang berada dibilangan kantor Bupati Maros dan kawasan bisnis PTB yang dilaksanakan oleh Dinas Pekerjaan Umum, Tata Ruang, Perhubungan dan Pertanahan Kabupaten Maros menjadi perhatian masyarakat.
Pekerjaan tersebut terdiri dari dua paket, paket pertama di jalan Nasrun Abdullah depan pasar Tramo Maros sepanjang kurang lebih 1,6 km dengan anggaran memcapai Rp. 4,6 Miliar dan paket kedua terletak di jalan yang mengelilingi kantor Bupati Maros dan kawasan PTB sepanjang 2,2 kilo meter dengan anggaran Rp. 5,18 M.
Ismail Tantu aktivis Lembaga Monitoring Kinerja Aparatur Negara (LEMKIRA INDONESIA) menilai pekerjaan tersebut kurang baik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
” Iya setelah kami perhatikan pekerjaan aspal hotmix ada beberapa hal yang kami nilai buruk. Secara visual diberbagai titik kami menemukan beberapa hal, diantaranya : warna aspal kurang hitam, warna aspal adalah indikator terbaik dalam melihat secara visual apakah komposisi aspal tersebut kekurangan aspal bitumen atau terlalu berlebihan aspal bitumennya. Apabila dalam waktu kurang dari seminggu aspal yang baru dihampar ternyata kurang hitam perlu diinvestigasi lebih lanjut melalui uji ekstraksi aspal seperti pada jalan belakang kantor Bupati depan pasar Tramo yang lebih dulu dikerja warnanya sudah berubah. Biasanya aspal jalan yang kurang hitam karena komposisi aspal bitumen lebih sedikit dan ada aggregat yang lepas dari aspal jalan” jelas Ismail. (20/12/2023)
Ativis Lemkira Indonesia juga menyampaikan, indikator lainnya yang menunjukkan campuran aspal kurang baik adalah adanya aggregat yang lepas dari aspal jalan.
Hal tersebut menunjukkan aspal bitumen tidak menyelimuti aggregat secara menyeluruh sehingga aggregat banyak yang lepas. Jika dibiarkan terus akan menyebabkan air masuk ke dalam badan jalan dan menyebabkan kerusakan perkerasan jalan.
Ismail Tantu menambahkan, sambungan pertemuan antara sambungan hamparan yang kurang rapi, tidak rata sehingga kurang enak dilihat dan terakhir di beberapa bagian ada jalan kelihatan cekung sehingga kalau hujan terjadi genangan seperti yg terjadi didepan Hotel PTB.
“Kualitas aspal jalan sejatinya harus mengikuti spesifikasi yang disarankan baik dari segi perencanaan maupun pelaksanaannya. Sangat disayangkan dengan anggaran yg besar jalan di pusat kota kabupaten, pusat Pemerintahan tetapi jalannya tidak sesuai harapan”. Tegas Ismail Tantu. (anca/mr)
Penulis : Samsir Anca
Editor : Adhitya Eka