MATARAKYAT.info, MAKASSAR | Kebijakan pembelian BBM Bersubsidi dengan QR Code pada SPBU, ternyata banyak mengalami kendala di lapangan, khususnya bagi sopir ekspedisi yang memiliki perjalanan jauh bahkan sampai lintas provinsi.
Andi Putra salah seorang sopir ekspedisi di Kora Makassar yang mengemudikan kendaraan 6 roda merasa tidak nyaman dengan sistem tersebut, karena QR Code hanya bisa digunakan sekali sehari meski kuotanya masih ada.
“Jelas ini sangat merugikan kami kalau hanya bisa digunakan sekali sehari sementara kuotanya masih ada kasian” ujar Andi Putra kepada awak media (28/10/2023)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Bahkan menurut Andi Putra, terkadang saat kita hendak mengisi solar petugas SPBU mengatakan bahwa sudah melebihi jatah 200 liter/hari, kenyataannya kita belum menggunakan jatah tersebut sama sekali.
Sementara itu ditempat yang berbeda Ketua Umum KOMPAK INDONESIA, Adhitya Eka mengatakan ada dua kemungkinan sehingga QR Code bisa digunakan orang lain, yaitiu terjadi double QR Code, tapi mungkin juga ada penyimpangan yang diduga dilakukan oleh oknum di SPBU, ini dugaan–dugaan kita yang harus ditertibkan oleh pihak Pertamina.
Khususnya untuk penggunaan QR Code yang bisa digunakan hanya sekali sehari, Adhitya menyampaikan belum tahu secara pasti tapi kalau itu memang benar berarti pihak Pertamina harus segera mengevaluasi hal tersebut karena kebijakan tersebut sangat merugikan sopir.
Seperti diketahui pembelian Biosolar dengan QR code bertujuan agar penyaluran lebih tepat sasaran dan sesuai dengan kuota harian. Hal tersebut sesuai ketentuan dalam Surat Keputusan Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) No. 04/P3JBT/BPH Migas/KOM/2020.
Merujuk Surat Keputusan tersebut, ketentuan kuota harian pembelian Solar subsidi untuk setiap kendaraan, yakni:
- Maksimal 60 liter per hari untuk kendaraan pribadi roda empat
- Maksimal 80 liter per hari untuk kendaraan umum angkutan orang atau barang roda empat
- Maksimal 200 liter per hari untuk kendaraan umum angkutan orang atau barang roda enam atau lebih
Ketum KOMPAK INDONESIA menuturkan, tentunya jika QR Code untuk pembelian biosolar hanya bisa digunakan sekali sehari sementara kuotanya masih ada tentunya menjadi tanya besar bagi para sopir ekspedisi dan kendaraan 6 roda lainnya, pasalnya sopir angkot menggunakaan QR Code untuk membeli Pertalite itu bisa sampai 2-3 kali dalam sehari, apa bedanya?
Adhitya meminta kepada pihak Pertamina agar melakukan pemantauan penggunaan QR Code, jika perlu SPBU yang petugasnya ketahuan melakukan kecurangan harus diberi sanksi. (iwan/mr)