MATARAKYAT.info, NIAS BARAT | Jembatan Sungai Oyo yang terletak di Desa Tuwuna Kecamatan Mandrehe Kabupaten Nias Barat yang merupakan salah satu dari bagian mega proyek infrastruktur Provinsi Sumatera Utara yang dikerjakan oleh PT. Pijar, hingga kini belum mulai dikerjakan. (21/10/2023)
Disekitar lokasi proyek, terlihat telah terpasang pagar seng, sementara bahan material masih belum ada bahkan sama sekali tidak terlihat adanya aktifitas pekerjaan di lokasi.
Atas kondisi tersebut, Bupati Nias Barat Khenoki Waruwu mengaku cukup kecewa kepada rekanan karena jembatan Sungai Oyo di Desa Tuwuna Kecamatan Mandrehe Kabupaten Nias Barat, belum mulai dikerjakan hingga saat ini. Ia mengkhawatirkan pekerjaan tersebut tidak dapat diselesaikan oleh rekanan, mengingat sisa waktu masa pengerjaan tinggal dua bulan lagi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Saya ke sini untuk memastikan kapan jembatan ini mulai dikerjakan. Saya khawatir kalau seperti ini sistem kerjanya, tidak akan selesai sampai akhir Desember,” ujar Bupati Khenoki Waruwu.
Lebih lanjut Bupati Khenoki Waruwu mengungkapkan kekecewaannya, karena sudah tiga kali ia memfasilitasi penyelesaian masalah antara warga setempat pemilik lahan dengan kontraktor, namun hingga saat ini pekerjaan belum juga dimulai.
“Bukan hanya masyarakat yang kalian bohongi, saya juga kalian bohongi. Kalau tidak dimulai dua minggu lagi, mohon maaf saya usir dari daerah ini,” tegas Bupati Nias Barat.
Bupati Nias Barat semakin geram ketika mendengar penjelasan pihak rekanan belum memulai penggalian abudmen karena khawatir akan longsor. Iapun meminta agar rekanan benar-benar serius membangu jembatan dimaksud.
“Itu tidak masuk akal, penggalian dilakukan di atas tanah, bukan di dalam sungai. Itu tidak akan longsor,” ucap Bupati Khenoki Waruwu.
Sementara itu, perwakilan dari PT. Pijar menjelaskan bahwa pekerjaan pembesian abudmen jembatan sedang berlangsung. Setelah itu selesai baru dimulai penggalian abudmen. Ia berjanji penggalian dan pengerjaan abudmen secepatnya dikerjakan.
“Saat ini sedang berlangsung pekerjaan binding (mengikat) besi. Setelah itu selesai, dilanjutkan dengan penggalian abudmen. Kalau digali sekarang, dikhawatirkan akan tertimbun lagi karena cuaca kurang mendukung,” jelas perwakilan PT. Pijar. (AW/MR)