MATARAKYAT.info, NIAS | Jalan Provinsi Sumatera Utara ruas Jalan Hunogoa menuju Moi tepatnya di Kilometer 27 Desa Fadoro Hunogoa Kecamatan Hiliserangkai Kabupaten Nias yang telah rusak parah dan nyaris putus sejak pertengahan tahun 2022 lalu, hingga kini belum belum kunjung ada perbaikan oleh Pemerintah Provinsi Sumut.
Jalan ini merupakan akses satu-satunya menuju wilayah Kabupaten Nias Barat dan sebagian wilayah Kabupaten Nias Selatan.
Pada pemerintahan Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi, yang telah mengakhiri masa jabatannya pada 5 September 2023 lalu, jalan ini merupakan salah satu ruas jalan yang termasuk dalam mega proyek infrastuktur jalan dan jembatan yang dikerjakan secara multi years sejak tahun 2022 dan ditargetkan tuntas pada akhir tahun 2023 ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Namun, dalam tiga bulan sisa waktu pengerjaan pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan dengan total anggaran yang cukup fantastis, yaitu 2,7 triliun rupiah, hingga kini belum ada tanda-tanda akan dimulai pengerjaannya. Kini, jalan Provinsi Sumut itu, semakin hari kondisinya semakin rusak parah dan nyaris putus.
Tidak sedikit pengendara sepeda motor yang jatuh dan mengalami kerugian materi akibat kerusakan kendaraannya bahkan beberapa diantaranya nyaris meregang nyawa karena terjatuh dari motornya.
Begitu juga kendaraan beroda 4 atau lebih, hampir setiap saat terperosok saat melewati jalan ini.
Seperti kejadian pada Selasa (12/9/2023) sore, ratusan kendaraan mobil dan truk dari arah Nias Barat menuju Gunungsitoli dan sebaliknya, tertahan selama hampir 24 jam, akibat truk tronton pengangkut karet terbenam dan tidak bisa keluar.
Mendengar kejadian yang sudah berulang ini dan tidak ada penanganan dari Pemerintah Provinsi Sumut dan Pemerintah Daerah setempat, pada hari Rabu (13/9/2023) kemarin, Bupati Nias Barat datang langsung di lapangan dan melakukan penanganan darurat di jalan Hunogoa Kilometer 27 agar bisa dilalui kembali kendaraan dan pengguna jalan lainnya.
Setibanya dilokasi, Bupati Nias Barat langsung dikerumuni oleh warga yang sudah menunggu selama berjam-jam karena tidak bisa lewat.
Bupati Khenoki Waruwu menjelaskan bahwa sebelum dirinya menuju lokasi, telah berkoordinasi dengan Bupati Nias karena lokasi ini adalah wilayah Kabupaten Nias. Namun Bupati Nias tidak bisa hadir karena sedang berada di Jakarta.
Seorang warga yang berada di lokasi dan sudah menunggu lebih sepuluh jam, menghampiri Bupati Nias Barat dan meminta agar kendaraan mereka dan pengguna jalan lainnya bisa lewat. Ia bahkan mengatakan kepada Bupati Nias Barat bahwa mereka dan pengendara lainnya belum makan sejak kemarin.
“Pak Bupati, kami tau lokasi ini bukan wilayah pemerintahan Bapak. Namun melalui kehadiran Bapak di sini, kami harapkan supaya kendaraan kami bisa lewat. Sejak kemarin malam hingga siang ini, kami semua belum makan,” tutur warga.
Mendengar penjelasan ibu tersebut, Bupati Nias Barat Khenoki Waruwu, secara spontan mengeluarkan sejumlah uang dari dalam kantongnya dan menyerahkan kepada ibu tersebut supaya bisa membeli makanan.
Bupati Khenoki Waruwu juga mengajak semua warga yang ada di sekitar itu untuk makan di warung sekitar lokasi, walaupun hanya mie instan dan air mineral, dengan menggunakan uang pribadinya.
Bupati Nias Barat pun meminta kepada pengguna jalan yang sudah berjam-jam menunggu agar sabar dan menunggu hingga kendaraan dapat dievakuasi dan jalan bisa dilalui kembali oleh kendaraan.
“Saya tidak meninggalkan lokasi ini sampai semua kendaraan yang telah menunggu sejak kemarin lewat. Harap semua bersabar dan tidak terselut emosi. Kita sudah cukup menderita akibat rusaknya jalan ini dan belum ada penanganan dari Pemerintah Provinsi Sumut,” ungkap Bupati Khenoki Waruwu yang disambut riuh tepuk tangan ratusan warga yang berada di sekitar lokasi.
Benar saja, Bupati Khenoki Waruwu terlihat tidak hanya sekedar datang melihat lokasi dan memberikan arahan kepada petugas dilokasi, ia terlibat langsung mengurai jalannya kemacetan, membantu mendorong kendaraan yang terperosok dan mengangkat batu serta menimbun jalan agar bisa dilalui kendaraan bermotor.
Setelah semuanya terlihat normal, di mana kendaraan sudah bisa lewat sekitar pukul 15.00 WIB, meskipun sifatnya darurat.
Bupati Khenoki Waruwu bersama rombongan meninggalkan lokasi sekitar pukul 16.00 WIB.
Kebahagiaan terpancar di wajah setiap pengendara sepeda motor, mobil dan truk yang telah menunggu hampir 24 jam lamanya ketika mereka bisa melewati jalan di KM. 27 tersebut.
Tak sedikit dari mereka mengucapkan terima kasih karena Bapak Bupati Nias Barat turun langsung ke lokasi sehingga proses evakuasi dan penanganan sementara jalan dimaksud berjalan lancar. (A_W/MR)