MATARAKYAT.info, JAKARTA | Kementerian Pertanian (Kementan) Republik Indonesia rencananya menganugerahi Bupati Bone Dr. H. A. Fahsar M Padjalangi, M.Si. dan Wakil Bupati Bone Drs. H. Ambo Dalle, M.M., penghargaan Adhikarya Pembangunan Pertanian.
Pasalnya, Pemerintah Kabupaten Bone disebut berhasil menghadapi perubahan iklim dan iklim ekstrim kekeringan (El-Nino) di Kabupaten Bone.
Atas pencapaian ini, Bupati dan Wakil Bupati memperoleh penghargaan kembali di bidang pertanian tepat dipenghujung masa jabatan mereka sebagai Bupati dan Wakil Bupati Bone.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Penghargaan Adhikarya Pembangunan Pertanian diserahkan Wakil Presiden RI, Prof. Ma’ruf Amin dan diterima Wakil Bupati Bone Drs. H. Ambo Dalle, M.M., di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Senin, 14 Agustus 2023.
Wakil Bupati Bone menuturkan Kabupaten Bone salah satu daerah produksi beras tertinggi yang ditetapkan Kementerian Pertanian Republik Indonesia.
“Hal ini tentu merupakan hasil dari kerja keras dan prestasi dan kebijakan Pemerintah Kabupaten, Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan, serta petani di Kabupaten Bone dalam meningkatkan produksi beras,” kata Wakil Bupati Bone.
Wakil Bupati Ambo Dalle mengucapkan terima kasih dan memberikan apresiasi tinggi kepada semua pihak atas kerja keras tiada henti sehingga Kabupaten Bone dianugerahi penghargaan Adhikarya Pembangunan Pertanian.
Sementara itu Kadis Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Bone, Andi Asman Sulaiman mengatakan, penghargaan adikarya diberikan kepada penggerak pembangunan pertanian yang telah memberikan kontribusi dalam mendukung keberhasilan pembangunan pertanian.
Bone kata Andi Asman, terbilang berhasil menggerakkan sektor pertanian ditengah kondisi iklim yang ekstrim. Termasuk salah satunya keberhasilan dalam strategi dan langkah operasional yang tepat untukmenghadapi perubahan iklim ekstrim.
Kabupaten Bone sendiri, siap menjadi penyangga pangan di Sulsel bahkan nasional. Produksi beras yang mencapai 1.099.706 ton menjadikan Bone sebagai kabupaten penopang pangan nasional.
“Sekalipun terjadi El Nino dan musim kering, para petani di Bone akan tetap menanam padi seperti biasanya,” pungkas mantan Kadis Ketahanan Pangan Kabupaten Bone tersebut.
Pihaknya juga akan membagi kluster terkait penyangga pangan. “Kita juga akan kluster sawah mana yang irigasinya tidak pernah putus. Pada intinya, kami sangat optimis Bone tetap menjadi daerah andalan penopang pangan di Sulsel bahkan nasional,” tegas Andi Asman. (a.aso/mr)