MATARAKYAT.info, PANGKEP | Puluhan massa aksi unjuk rasa Jilid 2 Koalisi Gerakan Aktivis Mahasiswa Pangkep (KGAMP) seruduk kantor Bupati Pangkep buntut protes terkait pelayanan yang dianggap tidak maksimal.
Aksi unjuk rasa digelar sekitar pukul 11.53 WITA yang digelar puluhan massa aksi dari Koalisi Gerakan Aktivis Mahasiswa Pangkep (KGMP) yang dikomandoi oleh Syafarudin sebagai jenderal lapangan.
Dalam aksi unjuk rasa Jilid 2 ini secara tegas para demonstran meminta agar Dirut RSBS Kab. Pangkep dicopot dari jabatannya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Selain itu demonstran juga meminta agar Bupati Pangkep segera melakukan evaluasi kinerja Kepala PKM Kecamatan Ma’rang dam segera mewujudkan pelayanan terbaik R.S. Batara Siang (RSBS) kepada masyrakat Pangkep.
Pernyataan Aksi :
a). RSBS Kab. Pangkep tidak dapat memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat Pangkep sehingga harus diberikan kartu merah terhadap kinerja Dirut RSBS yang tidak dapat melaksanakan tugas dan tangungjawabnya dengan baik.
b). Kapus Ma’rang, membuat laporan palsu kepada pimpinannya terkait adanya pasien yang tidak di layani dengan baik di PKMnya, sehingga keluarga korban membawa ke RSBS tetapi tidak mendapatkan pelayanan medis secara baik dari Nakes sehingga pasien meninggal.
c) Kehadiran Koalisi Gerakan Aktivis Mahasiswa Pangkep (KGAMP) hari ini adalah sebagai bentuk representatif lembaga dan kepekaan sosial, sebab RSBS telah menciderai Pemda kabupaten Pangkep yang dalam memberikan pelayanan terhadap masyarakat yang begitu buruk.
Demonstran diajak berdiolag di ruang staf ahli Pemda Kab. Pagkep yang dihadiri oleh : Akbar Yunus ST. MM (Asisten 3 Pemda Kab Pangkep), Jerlina.S.Si.A.pt.M.Kes (Kadis Kes Pangkep), dr. Sri Nurul Hidayah (Dirut RSBS).
Asisten 3 Pemda Kabupaten Pangkep menyampaikan apresiasinya kepada KGAMP dan menerima aspirasi yang disuarakan tetapi pada saat ini pemda Kab Pangkep menerima tamu dari Mahasiswa dari Kampus Unhas dan terkait lambatnya pelayanan serta tidak adanya pelayanan yang diberikan oleh Nakes kami meminta agar dilakukan pembuatan surat untuk Bupati Pangkep selaku pimpinan tertinggi terkait kasus yang terjadi di RSBS, sehingga Bupati bisa mengambil kebijakan dan keputusan menyangkut persoalan tersebut.
Sementara itu Kadis Kesehatan Pangkep menjelaskan, untuk kasus Lurah Ma’rang yang meninggal dunia memang dikarenakan sakit, sesuai data dari Nakes bahwa hasil riwayat tensi yang dilakukan pemeriksaan hasilnya 240 sehingga pembulu pecah.
“Untuk di RSBS bagian pelayanan tidak ada Nakes karena Nakes memang tidak semuanya masuk pada saat hari besar” ujar Kadis Kesehatan.
Kadis Kesehatan menambahkan, sesuai prosedur apabila ada pasien datang ke UGD atau pasien yang datang ke RSBS akan dilayani terlebih dahulu oleh Nakes yang ada, sebelum dilakukan tindakan oleh Dokter, karena Dokter juga terbatas dan melakukan pemeriksaan terhadap pasien lainya.
Sementara itu Dirut RSBS Kab. Pangkep dr. Sri Nurul Hidayah menyampaikan bahwa di RSBS setiap hari ada Dokter piket dan Dokter di UGD.
Seperti pada aksi unjuk rasa sebelumnya para demonstran memilih meninggalkan ruang pertemuan karena tidak puas dengan penjelasan yang diberikan dan berjanji akan kembali menggelar aksi unjuk rasa Jilid 3. (jufri/mr)