MATARAKYAT.info, ENREKANG | Kondisi jalan poros Sidrap-Toraja semakin memprihatinkan, para pengguna jalan mengeluhkan kondisi jalan poros nasional yang menjadi kewenangan pemerintah pusat ini.
Pantauan media, sejumlah titik menjadi ruas terparah kerusakannya, seperti di Karrang, perbatasan Riso-Pinang, Kulinjang, dan Kotu.
Bupati Enrekang Muslimin Bando menegaskan, andai jalan poros itu kewenangan pemda, sudah sejak dahulu diperbaiki.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Namun demikian, pihaknya tidak tinggal diam, Muslimin Bando telah beberapa kali melaporkan ke pusat dan berkoordinasi dengan instansi terkait, akhirnya pusat menganggarkan Rp270 miliar.
“Saat ini sedang dalam proses tender, dan katanya akan dikerjakan mulai tahun ini,” ungkap MB.
Bupati MB berharap perbaikan jalan poros ini segera dikerjakan. Muslimin Bando juga mengapresiasi postingan warganet soal jalan ini, apalagi lewat momentum viralnya jalanan di Lampung.
“Kita justru sepaham dengan netizen, Pemda Enrekang sangat terbuka terhadap kritik, justru kita senang kalau ada yang mengingatkan, sepanjang disampaikan dengan cara yang baik dan sopan sebagaimana karakteristik masyarakat Enrekang,” ujar MB.
Baik Pemda maupun netizen berharap perbaikan jalan ini dipercepat sesegera mungkin, jika tidak, poros Sidrap-Toraja terancam terputus, khususnya dititik yang amblas dan rawan longsor.
“Kondisi geografis daerah kita memang rawan amblas dan longsor. Seperti di Kulinjang dan di Riso itu. Kalau tidak segera dikerjakan tahun ini, pasti akses putus,” tegas orang nomor 1 di Enrekang.
- Jalan Kabupaten sudah 82 Persen
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Andi Sapada menegaskan, pihaknya terus menggenjot pengerjaan jalan kabupaten yang menjadi kewenangan Pemda.
Pertahun 2022 sudah 94,22 Kilometer jalan kabupaten dalam kondisi baik, ini setara dengan 82,23 persen dari total keseluruhan jalan kabupaten sepanjang 1147 kilometer.
Sisanya masih ada 110 kilometer yang kurang baik dan 93 kilometer yang rusak berat. “Ini sementara kita kerjakan bertahap, menyesuaikan kemampuan keuangan daerah,” kata Andi Sapada.
Selama periode kepemimpinan MB-Asman sejak 2018, Pemda Enrekang telah membangun jalan sepanjang 332,790 kilometer dengan menggelontorkan anggaran hampir Rp500 miliar.
Sementara jembatan yang dibangun sepanjang 1,048 kilometer dengan total anggaran Rp24 miliar lebih. Bupati juga menginstruksikan jajaran terkait, agar mendata dan mengusulkan ruas jalan baru, atau mengusulkan peningkatan status jalan dari jalan desa menjadi jalan kabupaten, agar dapat dianggarkan lewat DAK.
Terakhir, bupati meminta masyarakat untuk terus mendukung program pemerintah dan mengawal pembangunan daerah. (acil/mr)