MATARAKYAT.info, JAKARTA- Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Putu Supadma Rudana menegaskan Kesetaraan Gender dalam bidang politik sangatlah penting. Baik dalam membangun sebuah negara dan juga mengedukasi bagaimana menjadi kandidat yang mumpuni agar bisa mengemban tugas di Parlemen.
“Kami juga tadi memberikan paparan tentang sedikit edukasi-edukasi terhadap kandidat juga terhadap voters. Edukasi ini menyangkut edukasi komprehensif untuk menjadi kandidat yang mumpuni untuk bisa duduk di parlemen atau duduk di berbagai kepemimpinan di berbagai bidang. Juga mengedukasi voters atau pemilih itu juga penting bahwa sebetulnya semua kandidat itu adalah memiliki kompetensi kapasitas yang sama baik pria maupun wanita,” jelas Politisi Fraksi Demokrat tersebut usai memimpin FGD Women to Lead: Embracing Equity in Politics di Tangerang Selatan, Banten, Selasa (21/3/2023).
Putu juga menekankan bahwa dalam proses pencalonan perempuan di parlemen, harus didorong dan diberikan support lebih besar lagi khususnya di Indonesia. Kemudian kandidasi untuk menuju parlemen bisa disamaratakan, yaitu 50 persen perempuan dan 50 persen laki-laki.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Saya rasa perlu didorong lebih besar lagi sesuai dengan konstitusi kita. Undang-undang kita yang setiap warga negara memiliki hak yang sama. Jadi kita berharap kandidasi atau pencalonan figur-figur yang ingin khususnya menuju parlemen atau DPR RI itu 50 persen perempuan 50 persen laki-laki karena memang secara demografi kita begitu,” terang Putu.
Legislator Dapil Bali itu berharap agar perempuan mendapatkan validasi yang sama juga, baik di bidang usaha, bisnis, dan juga politik karena persentase kepemimpinan perempuan di Indonesia ini belum mencapai 30 persen, namun banyak Negara di Asia sudah menembus angka 30 persen keterwakilan perempuan.
”Kita pernah memiliki presiden perempuan dan saat ini kita memiliki Ketua DPR atau speaker perempuan juga banyak menteri-menteri perempuan , lalu di dunia usaha dan CEO Perusahaan hampir 17 persen. Itu pun belum cukup karena targetnya 30 persen . Sekarang (keterwakilan perempuan) yang duduk di parlemen kita kira-kira 21 persen sampai 22 persen juga masih jauh kita berharap lebih dari 30 persen. Dan memang di Asia negara-negara yang sudah bisa menembus 30 persen tidak banyak antara lain adalah Vietnam, Singapura dan Filipina,” tutup Putu. (ryd/mr)