MATARAKYAT.info, LUWU UTARA – Gerakan Sedekah Seribu Rupiah (Gasibu) Jumat Berkah resmi di-launching, Senin (20/2/2023), di Aula La Galigo Kantor Bupati Kabupaten Luwu Utara.
Launching Gasibu Jumat Berkah yang dirangkaikan dengan pembukaan STQH XII Tingkat Kabupaten dan Isra’ Mi’raj ini dilakukan oleh Bupati Luwu Utara.
Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Luwu Utara bekerja sama dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Luwu Utara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Gasibu Jumat Berkah ini dilakukan dalam rangka untuk mendorong kebiasaan bersedekah setiap hari Jumat oleh umat muslim di Kabupaten Luwu Utara.
“Setiap langkah besar dimulai dari langkah kecil. Mungkin itu yang menjadi gagasan Baznas Luwu Utara dalam membentuk gerakan ini,” kata Indah Putri Indriani.
Bupati Indah Putri Indriani menyebutkan, besaran sedekah yang terbilang kecil ini tujuannya agar setiap umat muslim dapat mengambil bagian dalam gerakan ini tanpa merasa terbebani.
“Yang terpenting bukan besarannya, tetapi konsistensinya. Kita harap dengan gerakan sedekah seribu rupiah pada hari Jumat ini tidak memberatkan siapa pun,” harap Indah.
Kenapa mesti hari Jumat yang dipilih? Alumnus Pesantren Datuk Sulaiman Kota Palopo ini beralasan bahwa hari Jumat adalah hari yang paling baik untuk berbuat baik.
“Dengan adanya Gasibu Jumat Berkah ini, paling tidak kita semua punya i’tikad baik dalam menyebarluaskan kebaikan,” jelas Bupati Luwu Utara dua periode ini.
Lanjut Indah menambahkan bahwa bersedekah itu bukanlah untuk siapa-siapa, melainkan untuk diri-sendiri, tetapi manfaatnya untuk kepentingan orang banyak.
“Hari ini kita mulai sedekahnya untuk menandai launching Gasibu. Bapak-ibu sekalian, tentu boleh, malah lebih bagus, apabila ingin melebihkan besarannya,” ucap Bupati Luwu Utara.
Tak lupa, ia juga meminta agar QR Code Baznas Luwu Utara segera ditempel di tiap-tiap masjid yang ada di Luwu Utara untuk memudahkan umat muslim bersedekah.
Launching Gasibu Jumat Berkah ini ditandai dengan sedekah oleh Bupati Indah Putri Inriani, melalui sistem pembayaran virtual atau QRIS, yang dilanjutkan pejabat lainnya. (irf/mr)