MR-NIAS SELATAN, SUMUT | Masih misteri terkait Kasus pembunuhan seorang Ibu rumah tangga bernama, Arima Nduru Alias I. Suani Ndruru, di kebun karet miliknya di Desa Togizita, Kecamatan Hilimegai, Kabupaten Nias Selatan pada tanggal 10 September 2022 lalu, hingga kini belum terungkap motif dugaan pembunuhan maupun pelakunya.
Hampir tiga bulan lamanya terkait dugaan pembunuhan Arima Nduru masih dalam penyelidikan oleh Polsek lolowa’u kabupaten Nias Selatan belum mendapatkan hasil terkait kasus dugaan pembunuhan tersebut.
Keluarga korban meminta Kapolda Sumut untuk segera turun menyelidiki kasus dugaan pembunuhan Arima Nduru dan menilai Kapolsek Lolowa’u diduga lambat dalam mengungkap kasus tersebut,” Ucap keluarga korban
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kornologis kejadian” terkait
dugaan pembunuhan atas nama Arima Ndruru als I.Suani Ndruru di kebun karet miliknya di Desa Togizita pada hari Sabtu tanggal 10 September 2022 lalu, sekitar pukul 20.00 wib.
Keluarga korban Petrus Atuloo Nduru mengatakan peristiwa dugaan pembunuhan yang terjadi dilahan kebun milik mereka.
” Pada saat peristiwa itu, saya disuruh mama saya menderes karet untuk campuran getah yang mau di kumpulkan. Sementara itu mama menuju kebun Kapulaga sambil bawa bekal” ucap Petrus anak korban
Diperkirakan sekitar pukul 13.00 WIB sesudah makan siang mama saya Anima Ndruru (korban) mengarahkan anaknya Petrus Atuloo Ndruru untuk kembali sebentar ke rumah untuk perbaiki kandang ternak sesudah selesai, saya balik lagi ke ladang dan masih melihat orang tua (korban) sedang duduk sambil makan sirih,” kata Petrus Atuloo Nduru.
”Setelah itu mama saya menyuruh
untuk mengumpul getah yang sudah saya deres tadi Dan mama pergi mengumpulkan buah coklat” ungkap Petrus.
Setelah selesai mengumpulkan getah Karet Sekitar pukul 17.00 WIB sore hari, Petrus Atuloo Ndruru memanggil ibunya untuk persiapan pulang namun tidak ada jawaban dari korban, saya cari di tempat lain juga mama tidak ada jawaban.
Melihat mamanya tidak ada menyahut, pada saat pukul 18.00 WIB Petrus berinisiatif untuk pulang ke rumah lebih awal, ditengah perjalanan dari ladang Petrus Atuloo Nduru sempat bertemu dengan dua orang anak yakni inisial Blas Laia dan Mndln NS Buulolo. Tidak jauh dari tempat tersebut anak korban Petrus Atuloo kembali bertemu dengan dua orang yakni inisial nama AGL dan Ama YFB tak menaruh curiga lantas Petrus pun bergegas pulang kerumah sesampainya dirumah ternyata mama saya belum pulang kerumah.
Melihat orang tuanya tidak ada di rumah menjelang maghrib, Petrus Atuloo pergi kembali ke ladang untuk mencari mamanya hanya berbekal senter.
” Sesampai di kebun saya teriakin mama namun tidak ada sahutan, saya berjalan mencari dan di daun kweni saya melihat ada percikan darah dan potongan rambut yang terputus. Saya ikuti sekitar 20 meter dari situ saya lihat mama saya terbaring dengan penuh lumuran darah dengan kondisi tangan sudah nyaris terputus” ujar Petrus Atuloo Nduru.
Setelah kematian orang tuanya tersebut, terdengar desas desus bahwa pada saat kejadian ada mendengar suara teriakan korban meminta tolong.
” Ada orang pencari ikan pada saat itu mendengar teriakan mama saya meminta tolong tepatnya pukul 16.00 WIB ada teriakan mama panggil nama saya, saya dibunuh… ” ucap Petrus menirukan dua orang pencari ikan pada saat dikonfirmasi awak media.
Terpisah Kapolsek Lolowau AKP A.M. Purba, SH menyapaikan, “Sifatnya masih lidik dan maksudnya kami kan mau naikan kesidik, maksudnya kami masih mengumpulkan rangkaian -rangkaian yang diduga ini kan saksi tidak ada yang lihat kan begitu, jadi yang pastinya segala sesuatu yang sudah diperiksa rangkaian katanya dan melakukan pendalaman juga sehingga nanti kami akan naikkan sidik ,”Ucap Kapolsek Lolowa’u pada saat dikonfirmasi melalui via WhatsApp sekitar pukul 15:08 WIB Selasa tanggal 6 Desember 2022. (af _lase@mr)