MR-PASANGKAYU, SULBAR | Dalam Kegiatan Dialog Demokrasi yang di buat oleh Forum Demokrasi Indonesia (FRAKSI) mantan Ketua Jong Paska (JP) kritisi kartu Yes Smart dan menanggap itu adalah sebuah pembohongan publik.
Dialog demokrasi tersebut, dihadiri juga oleh narasumber dari Sekretaris Daerah (SEKDA) Pasangkayu, Staf khusus bupati, DPRD Pasangkayu, dan Ketua DPD partai Nasdem.
Kegiatan tersebut di berlangsung di salah satu Caffe yang berada Di dalam kota Pasangkayu tepatnya di jl. Ir. Soekarno, Jum’at (14/10/22)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pasca pemilihan kepala daerah (pilkada) Desember 2020 lalu, pasangan Yaumil dan Herny terpilih menjadi pemimpin di kabupaten pasangkayu (bupati Pasangkayu)
Ditagline Yaumil herny sejahtera, mandiri dan bermartabat yang di singkat menjdi YES SMART sudah terpaparkan Visi-Misi Yaumil dan Herni, Namun satu diantaranya menjadi sorotan atau kritikan pada dialog Demokrasi tersebut yaitu Kartu yes smart.
Mantan Ketua Jong Paska (JP), menyampaikan, kartu sakti Yes Smart salah satu prodak kampanye pasangan Yaumi-Herni, dimana bagi Masyakat Pasangkayu pemegang kartu Yes Smart akan mendapatkan pelayanan kesehatan dan lain lain.
“Ironisnya, selama mereka terpilih sebagai bupati dan wakil bupati, kartu yes smart ini yang di janjikan untuk pengobatan gratis dll, tidak sama sekali berlaku,Masyarakat yang datang berobat ke puskesmas ataupun ke Rumah sakit umum daerah (RSUD) yang membawa kartu sakti itu malah di suruh membayar ” Jelas Mantan Ketua JP.
Edyanto juga mengatakan lalu ada anggota Jong paska (JP) yang mengalami kecalakaan setelah di bawa ke RSUD Pasangkayu iya mengeluarkan kartu yes smart dan pihak rumah Sakit berkata kartu itu tidak berlaku dan pihak rumah Sakit (RS) malah menyuruh membayar 150rb.
Lanjut Edyanto, kami Jong paska waktu masa kampanye lalu, kami membagikan kartu sakit yes smart sebanyak 12.600 lebih. Dan ini menjadi beban kami ketika masyarakat mempertanyakan apa kegunaan kartu tersebut, sehingga saya menjadi malu kepada masyarakat yang memegang kartu yes smart itu.
Kartu sakti itu terbagi, karena di janjikan bahwa kartu sakti yes smart akan terintegrasi dengan anggaran pendapatan belanja daerah (APBD).
“Saya sangat malu kepada masyarakat yang mendapatkan kartu sakti itu sebab kegunaannya belum jelas dan tidak pernah dibahas dalam APBD. – terang Edyanto
Diketahui, sekretaris daerah (SEKDA) Pasangkayu, tidak bisa menjawab apa yang menjadi pertanyaan dari mantan ketua Jong paska terkait kartu yes smart tersebut,
Setelah beberapa menit kemudian mantan Ketua Jong paska berdiri dari tempat duduknya dan meninggalkan ruangan dialog sambil berteriak “PEMBOHONG” – Teriakan Edyanto. (isbariyanto @MR)