MR-JAKARTA | Setelah vakum 3 tahun sejak pandemi Covid-19, Bus Antikorupsi milik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di tahun ini akan kembali melaju ke pulau Sumatera dan Jawa. Mengusung tema “Jelajah Negeri Bangun Antikorupsi”, Bus Antikorupsi menjadi simbolisasi hadirnya KPK di tengah masyarakat, dalam upaya dan semangat pemberantasan korupsi yang tak kunjung henti.
Roadshow Bus KPK 2022 secara resmi diluncurkan melalui prosesi di depan Gedung Merah Putih KPK, Jakarta pada hari ini (6/9). Acara ini turut dimeriahkan dengan penampilan Marching Band SMK Satya Bhakti Jakarta, pertunjukan tari Ratoh Jaroe SMAN 9 Tangsel dan sosialisasi nilai antikorupsi oleh 3 orang Puteri Indonesia.
Ketua KPK Firli Bahuri dalam sambutannya mengatakan, Bus Antikorupsi KPK adalah bagian dari upaya KPK memberantas korupsi dengan cara membangun perilaku dan budaya antikorupsi melalui pendidikan antikorupsi, dan pencegahan korupsi melalui perbaikan sistem. Disertai dengan penindakan, ketiganya membentuk Trisula Pemberantasan Korupsi yang menjadi strategi KPK.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Pemberantasan korupsi ini tentu tidak mudah, dibutuhkan strategi yang masif dan strategis. Menghadirkan KPK melalui ikon bus di tengah masyarakat diharapkan dapat menjembatani proses edukasi dan kampanye tentang nilai-nilai antikorupsi yang digemakan KPK kepada masyarakat umum,” kata Firli.
Sembilan nilai antikorupsi tersebut yaitu Jujur, Mandiri, Tanggung Jawab, Berani, Sederhana, Peduli, Disiplin, Adil, dan Kerja Keras. Kesembilan nilai itu kemudian dituangkan menjadi 9 kota yang akan menjadi tujuan persinggahan Bus Antikorupsi di tahun ini: Palembang – Prabumulih – Kayu Agung (Sumatera Selatan); Metro – Bandar Lampung – Kalianda (Lampung); dan Serang – Cilegon – Tangerang Selatan (Banten). Program ini direncanakan akan berjalan mulai tanggal 9 September hingga 9 Oktober 2022.
Firli juga mengapresiasi antusiasme masyarakat yang ikut serta dalam melepas perjalanan Bus KPK Jelajah Negeri Bangun Antikorupsi. Antusiasme tersebut memunculkan optimisme, bahwa masih ada harapan akan Indonesia yang bersih dari korupsi dan peduli akan masa depan Indonesia yang lebih baik lagi.
“KPK tidak akan mampu memberantas korupsi di negeri ini sendirian. Butuh dukungan dari seluruh elemen bangsa, dan peran masyarakat merupakan instrumen penting untuk pemberantasan korupsi,” pesan Firli di penghujung sambutannya.
Bus Antikorupsi pertama kali diluncurkan di tahun 2014, dengan nama awal Bus ACLC (Anti-Corruption Learning Center). Setelah melalui sejumlah perbaikan, pada tahun 2018-2019 Bus Antikorupsi menempuh perjalanan dan hadir di 40 kota di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Bali. Di tahun 2022, Roadshow Bus Antikorupsi kembali digelar dan sekaligus menjadi bagian dari rangkaian kegiatan menuju peringatan Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) yang akan digelar di bulan Desember mendatang. (adt@mr)