MR-MAROS, SULSEL | Aparat kepolisian Polsek Bantiumurung berhasil membekuk pelaku curanmor di Dusun Parengki desa Mattoanging, Kec. Bantimurung, Kab. Maros (26/8/2022).
Sirly Hariani warga Lingk. Tapieng Kel. Boribellaya Kec. Turikale Kab. Maros melaporkan kasus motor miliknya ke Polres Maros dengan Laporan Polisi Nomor : LP : B / 234 / VIII / 2022 / SPKT / Polres Maros, Tanggal 25 Agustus 2022 sekitar jam 22.42 WITA .
Seorang warga Desa Alatengae Kec. Bantimurung teman dari keponakan korban mengenali motor tersebut melihat motor tersbut terparkir di pinggir jalan Poros Pakalli Bonti-Bonti, kemudian masyarakat setempat berusaha mendekati motor tersebut tiba-tiba terduga pelaku lansung iabur membawa sepeda motor tersebut. Akhirnya masyarakat melaporkan hal tersebut ke Polsek Bantimurung.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Personil Polsek Bantimurung yang dipimpin oleh Ka. SPKT Polsek Bantimurung AIPTU Mustari didampingi oleh Kanit Inltekam Polsek Bantimurung berhasil membekuk pelaku bersama dengan masyarakat dan kemudian sekitar pukul 17.40 WITA (26/8/2022) pelaku berhasil dibekuk aparat bersama barang bukti satu unit sepeda motor Yamaha Fino warna hijau No. Pol DD 3433 TE, di Dusun Parengki Desa Mattoanging Kec. Bantimurung Kab. Maros.
Seperti diketahui bahwa pelaku F sebelumnya telah melakukan pencurian sepeda motor pada hari Kamis tanggal 18 Agustus 2022 yang lalu dilaporkan oleh saudara ERNAWATI sesuai dengan Laporan Polisi Nomor : LP / 27 / VIII / 2022 / SPKT / Sek Bantimurung, Tanggal 18 Agustus 2022, dan berhasil diamankan oleh Regu 2 Polsek Bantimurung.
Namun F dibebaskan dengan alasan penangguhan seperti yang dijelaskan oleh Kapolsek Bantimurung, IPTU Farid Hasan, SH (25/8/2022) kepada awak media.
Dikonfirmasi dihalaman upacara Mapolsek Bantimurung, Bripka Bakri salah seorang penyidik Polsek Bantimurung menerangkan bahwa tersangka dibebaskan dengan proses Diversi dengan pertimbangan masih dibawah umur.
Tentunya penangguhan tersebut kini mengundang pertanyaan masyarakat karena langkah yang dilakukan oleh Kapolsek Bantimurung memberikan penangguhan diduga adalah sebuah kekeliruan.
Sesuai dengan Pasal 1 angka (7) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak menyatakan bahwa diversi adalah pengalihan penyelesaian perkara Anak dari proses peradilan pidana ke proses diluar peradilan pidana. Selain diatur dalam Undang-Undang Nomor 11 tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak, diversi juga diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2015 tentang Pedoman Pelaksanaan diversi dan Penanganan Anak yang Belum Berumur Dua Belas Tahun.
Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2014 tentang Pedoman Pelaksanaan diversi dalam Sistem Peradilan Pidana Anak. Peraturan Jaksa Agung RI No. Per-006/A/J.A/04/2015 tentang Pedoman Pelaksanaan diversi pada Tingkat Penuntutan.
Menurut Pasal 29 Undang-Undang No. 11 Tahun 2012 Tentang Sistem Perdilan Pidana Anak, Ayat (1) penyidik wajib mengupayakan diversi dalam waktu paling lama tujuh hari setelah penyidikan dimulai. (2) Proses diversi sebagaimana di maksud pada ayat (1) dilaksanakan paling lama tiga puluh hari setelah dimulainya diversi. (3) dalam hal proses diversi berhasil mencapai kesepakatan, Penyidik menyampaikan berita acara diversi beserta kesepakatan diversi kepada ketua pengadian negeri untuk dibuat penetapan. (4) dalam hal diversi gagal, Penyidik wajib melanjutkan Penyidikan dan melimpahkan perkara ke Penuntut Umum dengan melampirkan berita acara diversi dan laporan penelitian kemasyarakatan.
Sampai berita ini release Kapolsek Bantimurung, IPTU Farid Hasan, SH belum memberikan penjelasan terkait penangkapan terhadap tersangka F. (adt@mr)