MR-BULUKUMBA, SULSEL | Borong adalah salah satu desa di Kecamatan Herlang Kabupaten Bulukumba berjarak kurang lebih 50 Km dari Kota Bulukumba. Borong adalah desa yang memiliki sejarah panjang dan tergolong tua dengan tradisi adat dan budayanya.
Rumpun keluarga yang tergabung dalam Kerukunan Keluarga Besar I Luluang Dg Mabbiring Karaeng Borong melaksanakan acara pengukuhan Kerukunan Keluarga Besar yang dirangkaikan dengan gelar tradisi adat Pakkaraengan Ri Borong dengan tema ‘ Dengan Adat Dan Tradisi Kita Wujudkan Masyarakat Yang Bermoral, Tangguh dan Beradab ‘ kegiatan dilaksanakan pada hari Ahad, (31/7/2022).
Prosesi acara ini dimulai dengan acara ritual adat istiadat Karaeng Borong yakni Doang Karaeng yang mana ritual ini adalah sangat sakral dan juga beberapa tradisi lainnya yang merupakan satu kesatuan Adat Sampulo Rua.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kegiatan ini dimulai pada pukul 09.00 WITA yang dihadiri oleh Pemangku Lembaga Adat maupun perwakilan kerukunan keluarga besar kakaraengan dari berbagai daerah di Bulukumba, Bone dan juga dari Selayar yang turut serta menghadiri acara pengukuhan dan pelantikan Pengurus KKB I luluang Daeng Mabbiring Karaeng Borong yang di rangkaikan gelar adat dan tradisi kakaraengan Borong.
“Adapun yang menghadiri dimajelis tersebut adalah, YM. Andi Arung Daeng Manawang Karaeng Tanribali yang menjabat Ketua Dewan adat Lembaga Adat Kerajaan Bonto Bangun Kepulauan Selayar, YM.Puang Andi Ashat Bintang Patahangi yang merupakan perwakilan keluarga dari Datu Ulaweng & trah Puatta Lannaco Dulung Awang Tangka Arung Buluttana, YM. Ketua KKB Karaeng Mallahangang (Karaeng Lange-lange), YM.Perwakilan keturunan Botoa, YM. Keturunan Karaeng Sajuang Karaeng Tanah Beru.
Prosesi acara diadakan pada dua tempat berbeda, yang pertama acara ritual dan prosesi Pangadakkang Kakaraengan yang di laksanakan dirumah panggung.
Bahwa prosesi Pangngadakkang Kakaraengan Ri Borong seperti gelar adat Sampulo Rua, dan Doang Karaeng dengan segala tata lakunya, bermula dari syarat yang diajukan oleh Karaeng I Luluang Daeng Mabbiring kepada Dewan Adat (Adat Tallua) Ri Borong pada waktu itu sebelum Karaeng I Luluang Daeng Mabbiring bersedia diangkat sebagai Karaeng Maggau Ri Borong.
Prosesi itu menggambarkan bahwa rakyat harus taat dan patuh kepada raja, sebagai balasannya adalah kepemimpinan raja bersipat adil arif dan bijaksana inilah yang disebut kontrak sosial antara rakyat dengan pemimpinnya.
Andi Ahmad Said Daeng Patunru, salah seorang Penasehat KKB I Luluang Daeng Mabbiring mengatakan, ” prosesi adat sesungguhnya adalah simbol simbol yang memiliki makna tersirat yang harus kita fahami agar kita dapat menemukan relevansinya dengan kehidupan masa kini. Dengan demikian prosesi adat tersebut tidak akan bertentangan dengan kondisi masa sekarang justru bisa menjadi sumber nilai dan inspirasi dalam hidup bermasyarakat dan bernegara. Jadi acara seperti ini bukan untuk menghidupkan kembali sikap feodalistik,tetapi bagaimana kita hidup penuh dengan etika dan itulah yang disebut dengan hidup yang beradab,” kata Mantan Komisioner Transparansi Dan Partisipasi Kabupaten Bulukumba ini.
Ketua KKB I Luluang Daeng Mabbiring Karaeng Borong, Andi Sirajuddin Fattah S.Sos
dalam sambutannya mengatakan kita semua menyadari bahwa keluarga adalah pondasi dasar terbentuknya masyarakat dan masyarakat adalah basis utama terwujudnya negara apapun bentuknya.
Selanjutnya Ketua KKB mengajak kepada seluruh kerukunan keluarga yang sudah terbentuk di beberapa tempat untuk bergandengan tangan dan bahu membahu memperkuat ketahanan masyarakat berbasis budaya dan adat istiadat.
Pada kesempatan itu Ketua Dewan Adat Lembaga Adat Kerajaan Bontobangun Kabupupaten Kepulauan Selayar Andi Arung Daeng Manawang Karaeng Tanribali menyampaikan hubungan kekerabatan antara Kerajaan Bontobangun dan Kerajaan Borong.
Hal senada juga disampaikan oleh Andi Abdul Karim Daeng Mamangka,seorang budayawan muda dan saat ini menjabat sebagai Komisioner Informasi Publik Kabupaten Bulukumba, bahwa setiap tempat atau setiap wilayah mestinya haruslah ditandai dengan nilai nilai positif yang menjadi simbol dari nama tempat itu.nilai nilai apa yang kita ingat ketika menyebut kata Bulukumba.? Seperti halnya ketika kita menyebut Mandar maka kita ingat kata Sikalemui yang artinya tidak ada yang boleh susah di Mandar, ucap Andi Abd. Karim Dg. Mammangka dalam sambutannya.
Dengan penuh kebanggaan dimanapun saya berada saya menyebut satu kata orang Bulukumba yang mewakili seluruh unsur adalah orang Bulukumba itu penolong.
Demikian pula ketika menyebut nama Borong maka yang mestinya kita ingat adalah tentang solidaritas sosial seperti uraian penjelasan tentang makna nama Borong dan sejarah keberadaannya.
” Boleh saja orang bangga di panggil Puang, Karaeng,Opu dan seterusnya.tapi akan lebih bagus lagi kalau di barengi dengan karya dan aksi nyata sebagai kontribusi kita dalam kehidupan bermasyarakat, kebangsawanan saat ini harus dimaknai sebagai sikap peduli terhadap sesama !” tegas Wakil ketua KIP Bulukumba ini dalam sambutannya.
Acara pengukuhan KKB I Luluang Dg. Mabbiring ini berlangsung sangat semarak di hadiri oleh ratusan orang dari rumpun keluarga besar I Luluang Daeng Mabbiring Karaeng Borong dan penampilan Tari Padduppa dan tari empat etnis yang dipersembahkan oleh generasi muda keturunan Karaeng I Luluang Daeng Mabbiring. (udinkarim@mr)