MR-MAROS, SULSEL | Wakil Bupati Maros, Suhartina Bohari merencanakan akan menetapkan Kecamatan Mallawa sebagai kota kopi di Kabupaten Maros.
Hal tersebut disampaikan oleh Suhartina Bohari saat menghadiri penyerahan dan penanaman perdana bantuan bibit kopi oleh Dinas Pertanian Provinsi Sulawesi Selatan kepada kelompok tani Mattiro Walie, di Desa Barugae, Kecamatan Mallawa, Kabupaten Maros, Kamis (07/06/22).
Saat bertemu dengan para petani, Wakil Bupati Maros tersebut menyampaikan jika Pemerintah Daerah melalui Dinas Pertanian sudah memfasilitasi petani dengan membentuk asosiasi petani kopi dengan berbagai progres item yang akan dicapai dengan kesepakatan bersama.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Saya melihat Maros itu 14 kecamatan, dengan visi misi kami bahwa kemarin itu setiap desa harus punya satu komodistas unggulan, sehingga saya menetapkan bahwa Mallawa kita tetapkan sebagai kota kopi khusus kabupaten maros,” jelas Suhartina Bohari
Lebih lanjut Suhartina Bohari menyampaikan bahwa bagi siapa pun nantinya yang ingin menikmati kopi di Maros wajib ke Kecamatan Mallawa yang sebentar lagi juga akan dijadikan sebagai objek wisata kopi, kebun kopi, dan menjadi sarana edukasi kopi untuk masyarakat yang ingin mempelajari terkait kopi secara detail.
“Alhamdulillah hari ini dapat bantuan lagi dari provinsi untuk kopinya saya sangat berterimakasih, Mudah-mudahan bibit kopi yang disalurkan hari ini tahun depan sudah bisa kita nikmati kopinya,” ujar Wabup.
Melalui pertemuan tersebut Suhartina Bohari pun berpesan sebelum bibit kopi tersebut berbuah, agar sebisa mungkin para petani ini dibina terlebih dahulu agar nanti pada saat memasuki masa panen bisa menikmati hasil yang maksimal.
“Tapi tadi saya berpesan mudah-mudahan diikuti kopinya ini sebelum kopinya berbuah sebisa mungkin SDMnya perlu dibina supaya setelah nanti berbuah bisa kita nikmati hasil yang maksimal,” tambah Wabup.
Sejauh ini yang menjadi kendala dalam progres budidaya tanaman kopi bentenge ini adalah sumber daya manusia yang masih belum mahir.
“Kendalanya sejauh ini ada di SDM skilnnya yang nanti akan diasa harus menjadi skala prioritas,” Tambah Suhartina Bohari
Pada penanaman perdana bantuan bibit kopi ini, Dinas Pertanian Provinsi Sulsel menyerahkan 149 ribu pohon dengan luas 149 Hektare terbagi di dua lokasi yakni di Kecamatan Mallawa dan Tompobulu.
Sementara itu Ketua Asosiasi Petani Kopi Murdin mengatakan jenis kopi yang lebih berpotensi untuk dibudidayakan adalah jenis kopi robusta.
“Kalau yang lebih potensi adalah jenis kopi robusta karena kan topografinya dibawah 1000 meter, jadi kalau arabica bukan berarti tidak cocok cuma mungkin perlu perawatan khusus,”kata Murdin.
Sejauh ini jenis kopi yang sudah dibudidayakan oleh petani di Kecamatan Mallawa ada 3 varietas unggul yaitu rabica, robusta dan liberika.
“Sejauh ini yang sudah dibudidayakan petani ada 3 varietas, ada rabica, robusta,dan liberika cuma yang kita lihat dari segi potensinya memang paling bagus itu robusta, jenis kopi ini dipupuk atau tidak dipupuk tetap berbuah setiap tahunnya,”ujar Ketua Asosiasi Petani Kopi Mallawa. (arjun_mr)