MR-MAROS, SULSEL | Dalam rangka mendukung program ketahanan pangan nasional dan upaya peningkatan kemampuan ekonomi masyarakat, Pendamping Lokal Desa dan Fasilitator Program Yess Kecamatan Simbang memberikan sosialisasi Ketahanan Pangan dan Program Youth Entrepreneurship and Employment Support (Yess) di Dusun Bontolabbu, Desa Jenetaesa, Kecamatan Simbang, Kabupaten Maros, Provinsi Sulawesi Selatan, Jumat (24/6/2022).
Kegiatan ini dihadiri oleh Pendamping Lokal Desa, Fasilitator Program Yess, Kepala Dusun Bontolabbu, anggota BPD Desa Jenetaesa, Kelompok Tani, Wanita Tani, Petani Milenial, dan warga masyarakat di Dusun Bontolabbu.
Sosialisasi ini merupakan tindak lanjut dari masukan anggota BPD perwakilan Dusun Bontolabbu dimana masyarakat didusunya belum mengetahui program-program dari Pemerintah. Kegiatan ini menghadirkan narasumber Pendamping Lokal Desa, Ansar dan Fasilitator Program Yess, Gassing untuk mewujudkan ketahanan pangan di desa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kegiatan hari ini adalah berkat masukan dari anggota BPD Desa Jenetaesa, dan memang sudah menjadi tugas beliau yaitu menggali aspirasi masyarakat, karena berdasarkan informasi bahwa masyarakat di Dusun Bontolabbu masih banyak yang belum tahu apa itu ketahanan pangan, dan Program Yess,” kata Ansar.
“Bumdes harus menggali potensi yang ada didesa, utamanya di Dusun Bontolabbu ini, karena potensinya adalah lahan pertanian yang luas, apalagi saya liat disini banyak hewan ternak sapi sehingga perlu didorong peningkatan usaha dibidang pertanian,” ucap Ansar.
Ansar juga menambahkan bahwa untuk mewujudkan ketahanan pangan dan usaha dibidang pertanian, masyarakat dapat memanfaatkan Bumdesa yang telah berdiri sejak tahun 2015 di Desa Jenetaesa, utamanya usaha dibidang pertanian.
“Badan Usaha Milik Desa berperan sebagai aggregator untuk membeli komoditas Desa untuk dijual kembali di pasar yang lebih luas, dimana Badan Usaha Milik Desa memberikan talangan kepada petani melalui simpan pinjam, dan sudah diatur dalam Permendesa, PDTT, dan Transmigrasi Nomor 7 Tahun 2021 Tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2022,” tambah Ansar.
“Yang juga menjadi sasaran utama dari usaha simpan pinjam adalah ibu-ibu rumah tangga dan petani, tetapi dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk pengembangan usaha, jangan dipakai untuk membeli perhiasan atau perabotan yang bukan menjadi pendukung untuk mengembangkan usahanya,’ tegas Ansar.
“Kami dari Tenaga Pendamping dan juga dari Fasilitator Program Yess selalu siap memfasilitasi masyarakat, utamanya dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat desa, dan salah satunya yaitu ketahanan pangan dan Program Yess,” ucap Ansar didepan masyarakat Dusun Bontolabbu.
“Penguatan ketahanan pangan nabati dan hewani dapat dilakukan antara lain pengembangan usaha pertanian, perkebunan, perhutanan, peternakan dan/atau perikanan, pembangunan lumbung pangan desa, pengolahan pasca panen, dan penguatan ketahanan pangan lainnya yang sesuai dengan kewenangan Desa dan diputuskan dalam Musyawarah Desa” tandas Ansar.
Sementara itu Fasilitator Program Yess, Gassing mengutarakan bahwa jenis usaha yang bisa dikembangkan adalah usaha dibilang pertanian dan peternakan, baik itu penanaman, maupun olahan.
“Usaha yang bisa dikembangkan adalah usaha dibilang pertanian dan peternakan, baik itu penanaman maupun olahan, seperti pembuatan keripik dari bahan olahan pertanian, budidaya jamur tiram, dan juga usaha bunga, seperti di Kecamatan Mandai ada usaha bunga maupun usaha telur asin, serta pemasaran juga akan dibantu di Program Yess,” Ungkap Fasilitator Program Yess asal Desa Samangki ini.
Fasilitator Program Yess, Gassing juga mengutarakan bahwa yang menjadi salah satu kendala sehingga Program Yess tidak dapat diakses oleh semua petani karena dibatasi oleh usia.
“Program Yess dibatasi usia, dan yang jadi pertimbang seperti yang saya tangkap adalah bahwa usia 18 s.d 39 tahun adalah usia produktif untuk berusaha, serta menurut data rata-rata petani sekarang usia 56 tahun, sehingga Pemerintah berinisiatif ada regenerasi yang melanjutkan pertanian kita, karena juga untuk membuka lapangan kerja,” ucap Gassing.
“Di Program Yess juga kami bantu mendapatkan dana KUR sampai 100 juta tanpa agunan, dan bila usahanya layak, kami bantu dan bunganya pertahun 0,3%,” ungkap Gassing
Anggota BPD Desa Jenetaesa yang merupakan BPD perwakilan Dusun Bontolabbu, Ridwan menambahkan bahwa Program Yess sekarang sedang ngetren dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dan Pengurus Bumdesa Harapan Baru Desa Jenetaesa juga telah ada komitmen dalam pemanfaatan dana Bumdesa.
“Program Yess adalah program Pemerintah yang lagi tren, namun dibatasi hanya untuk usia produktif antara 18 s.d 39 tahun, dan juga bila ada warga Bontolabbu yang yang mengembangkan usaha sapi maupun simpan pinjam silahkan menghubungi Kepala Dusun Bontolabbu, karena harus sepengetahuan Pak Dusun, jadi kami sudah komitmen antara BPD dan Pengurus Bumdesa agar jangan sekali-kali memberikan pinjaman atau penggemukan sapi kepada warga tanpa sepengatahuan Kepala Dusunnya” kata Ridwan.
Adapun tindak lanjut dari pertemuan hari ini adalah akan diadakannya pelatihan budidaya jamur tiram di Dusun Bontolabbu sebagai salah satu usaha mewujudkan ketahanan pangan, menjadi tempat pembelajaran, dan diharapkan menambah penghasilan petani yang akan dilaksanakan minggu depan di Dusun Bontolabbu. (Arjun_mr)