MR-GUNUNGSITOLI, SUMUT | Binahati Ziliwu pemasok babi ilegal di Kota Gunungsitoli tanpa dilengkapi Dokumen Sertifikat Kesehatan Hewan dari pihak Karantina Pertanian menuju Kep-Nias dari daerah asal Pulau Bali dan telah melarikan Barang Bukti (BB) dari parkiran penitipan sementara dipelabuhan Gunungsitoli menjadi perbincangan dikalangan masyarakat umum, Senin (20/06/2022)
Sedang viralnya berita babi ilegal di Pelabuhan Gunungsitoli milik Binahati Ziliwu dan ketika dalam penahanan pihak Karantina Pertanian (BBKP) Belawan Wilayah kerja Kep-Nias Binahati Ziliwu membawa kabur Barang Bukti (BB) 165 ekor babi dengan lima Truk pengangkut dari parkiran oenitipan sementara Pelabuhan Gunungsitoli disaksikan lima wartawan dan pihak keamanan Pelabuhan Angin Kota Gunungsitoli.
Salah satu Karip/Sahabat dekat Binahati Ziliwu di Kota Sibolga “Risman Lase” yang diketahui seorang wartawan menyampaikan informasi melalui Chat WhatsApp, Minggu (19/06/2022) kepada inisial (Apl) Tim Media yang sering memberitakan babi ilegal milik Binahati Ziliwu berikut informasinya:
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Selamat Siang Abang ku…! Apa Kabar Bang, sebenarnya orang yang punya babi ilegal tu kawan saya tapi karena abang yang mainkan tulah aku diam, sebenarnya Bang, Bang Binahati Ziliwu tu baik dan kalau diajak kerjasama dia mau, sifat berkawan enak Bang dan dia juga “WARTAWAN KELAS KAKAP”, Lo…!, Bang tapi maksud saya kalau bisa jangan terlalu dihantam kali,” Kata Risman Lase.
Kalau bisa Bang, masalah Babi tu kalau bisa ditenangkan, karena Binahati Ziliwu tu juga Kawan Media, aku hanya pengen seluruh Media ini bisa kerjasama yang baik dan saling mendukung dan juga saling Koordinasi, sehingga apapun kelemahan kita, bisa saling menutupi atau saling membantu.
“Lanjut Risman Lase, tujuan saya ini Bang agar jangan terlalu dihatam kali lah Bang karena dia juga wartawan dan dia tu juga enak berkawan tulah salah satunya tujuan saya, Binahati Ziliwu tu baik dan enak berkawan. Abang lah, saya hanya bilang tu karena Binahati Ziliwu tu juga Kawan dan tulah saya sampaikan sama Abang,” Risman Lase menyakinkan Tim.
Masih kata Risman Lase, contohnya seandainya ada kawan Abang yang saya ganggu pasti Abang ingat saya, tulah perlu berkawan ini saling mendukung dan saling berkoordinasi. Terima kasih Bang sekedar informasi yang saya sampaikan sekedar ini dan mintak ma’af kalau ada kata-kata yang salah, saya harapkan pengertiannya.!!!,” Cetus Risman Lase.
Jawaban dari inisial (Apl) Tim Media Pemberita Babi ilegal milik Binahati Ziliwu, mintak baik-baik bagaimana ini.? Mendukungnya bagaimana.? Berkordinasi bagaimana.? Karena saya tidak pernah mendukung siapapun dan tidak pernah berkoordinasi sama siapapun, “Tegas inisial (Apl) namun tidak dibalas Risman Lase.
Salah satu Wartawan Senior di Kep-Nias Bapak Yamobaso Giawa, SH, Analisa Tujuan dan Penjelasan Risman Lase berkata.
Setelah kita cermati cuitan dari Risman Lase ini, menurut hemat saya bahwa cuitannya itu merupakan isi hati yang paling dalam dari toke babi. Tetapi hanya saja cuitan dari kawan itu sedikit menyombongkan Si Toke Babi, yakni dia memberitahukan kepada kita bahwa Si Toke Babi itu, “WARTAWAN KELAS KAKAP”. Kepada rekan-rekan kita semua yang masih Komit menyuarakan kebenaran, maka kasus ini tetap kita beritakan sepanjang belum ada penjelasan resmi dari Toke Babi itu, “Ingat..!!! Harga diri kita jangan sampai tergadaikan hanya karena rupiah. Karena apabila mengkhianati Profesi kita sendiri maka menjadi tolok Ukur kedepan terhadap Kepribadian kita masing-masing dimasa mendatang,” Tegas Wartawan Senior Kep-Nias.
Salah seorang pengacara pondang di Kota Gunungsitoli berkomentar menyampaikan “Izin saya komentar teman-teman, sekedar infomasi, dahulu, Binahati Ziliwu itu, ketemu sama saya di Pandan, Pinggir Pantai, lalu saya tanyak dia, apa Pekerjaan mu sekarang..? Katanya pengangguran Bang. Lalu saya bertanyak, “apakah kamu mau jadi Wartawan” lalu di jawabnya “saya mau Bang” lalu saya Kirim Identitasnya Ke-Pimred Media Sumteng Pos Koran Lokal Padang Sidempuan. Mulai dari situ, Binahati Ziliwu saya tetapkan di Wilayah Tapanuli Tengah dan Tapanuli Selatan, karna saat itu, saya Staf Redaksi di Media tersebut dan saya yang Membina dia di lapangan selama beberapa bulan,” ujar pengacara kondang tersebut.
Setelah beberapa bulan kemudian, kami ketemu di Sibolga, namun Beliau mulai Sombong sampai saat ini. Tipe Orangnya;
1). Pagar Makan Tanaman.
2). Sombongnya 100%.
3). Aroganismenya Tinggi.
4). Kacang Lupa Kulitnya.
5). Sok Tahu, Sok Hebat Dan Sok Mengerti.
6). Kata-Katanya, meyakinkan tetapi hanya kepentingan dirinya sendiri, itu tipe orangnya.
Pencegahannya: Jangan berikan kelonggaran 1 kali pun,” Tegas Pengacara Kondang.
Dikonfirmasi melalui telpon selulernya, Senin (20/06/2022), pemilik babi ilegal, Binahati Ziliwu oleh Tim Media inisial (YZ) menanyakan :
1). Bagaimana tanggapan Bapak Binahati Ziliwu terkait karantina mengatakan Bapak Pemasok Babi ilegal di Kota Gunungsitoli.?, Jawabnya, kalau kita tidak membawa Babi ilegal karena ada Surat Uji Laboratoriumnya, Surat keterangan Bebas PMKnya, Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) yang itu sudah kita miliki jadi itulah tanggapan saya,” Kata Binahati Ziliwu.
2). Kita mendapat Informasi melalui Chat WhatsApp dari salah seorang bahwa Bapak Binahati Ziliwu “WARTAWAN KELAS KAKAP” Bapak Media dari Mana.?, Jawabnya, saya bukan Wartawan dan tidak ada mengaku Wartawan kepada siapapun, saya cuman Pemilik Ternak hanya kuli-kuli mencari makan anak-anak itu kerja saya sekarang,” Cetus Binahati Ziliwu.
3). Bagaimana tanggapan bapak Karantina sudah melaporkan bapak di Polres Nias dan sudah di Gelar Perkara di Poldasu.?, Jawabnya, saya sebagai Warga Negara Koperatif terhadap hukum apa yang berlaku di Negara Republik Indonesia kalau memang saya salah saya siap mempertanggung jawabkan baik secara moral baik secara hukum,” Jelas Binahati Ziliwu.
4). Bagaimana tanggapan Bapak atas hasil Penjelasan Karantina Bapak membawa kabur lima Truk Babi ilegal dari Pelabuhan Gunungsitoli.?, Jawabnya, kalau membawa kabur kita tidak ada membawa kabur karena sudah ada Berita Acara Penolakan namun karena Karantina tidak Koperatif dan mereka Wan-Prestasi mengeluarkan Surat yang tidak mereka penuhi ketika itu, jadi waktu saya ambil ternak itu di Pelabuhan ada Petugas Keamanan, ada pihak Kepolisian juga pihak yang lain-lainnya disitu, jadi kalau namanya seorang pencuri itu Pak dia tidak mencuri pada saat ada Polisi.” Akhir Kata Binahati Ziliwu. (af lase)