MR-PASANGKAYU, SULBAR | Kepsek Amirullah M., S.Si., S.Pd, pengawas Hj. Nuryatim Gani, S.Pd dan peserta Workshop menyambut baik kegiatan implementasi Kurikulum Merdeka SMA Nenger 1 Dapurang, menggelar Workshop Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM), materi pelatihan terdiri dri 8 modul dan 185 video secara aplikasi. (15/06/2022).
Kegiatan yang diselenggarakan diruang pertemuan guru, diikuti oleh peserta 23 Orang guru.
Kegiatan tersebut berlangsung selama 4 hari mulai Tanggal, 15-18 juni 2022 di ruang guru SMA Negeri 1 Dapurang ini dimulai dari pukul 08.00 sampai dengan 17.00 WITA.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sedianya kegiatan ini berlangsung selama 6 hari namun dipadatkan menjadi 4 hari karena padatnya kegiatan sekolah diakhir tahun pelajaran, mulai dari pengolahan nilai, PPDB serta Workshop.
Dihari pertama kegiatan dimulai dengan pengenalan kurikulum merdeka, pembahasan struktur kurikulum, penjelasan tentang kurikulum Merdeka Belajar (MB), Profil Pelajar Pancasila (PPP) dan Perencanaan Pembelajaran (SMA/SMK). Asesmen (SMP-SMA/SMK), Disiplin Positif dan lain.
Tantangannya kembali kepada guru apakah, dapat mengimplementasikan konsep kurikulum merdeka dengan baik, jika tidak maka kurikulum merdeka akan bernasib sama dengan kurikulum-kurikulum sebelumnya.
Guru harus mau dan punya kemauan keras untuk berubah. Perlu pendampingan yang kontinyu agar semangat ibu guru tidak layu dalam 2, 3 bulan ke depan dan tidak layu oleh kesibukan administratif dan perjalanan waktunya” pungkas Kepsek Amirullah.
Lebih lanjut Kepsek menyampaikan bahwa mutu dan kualitas pembelajaran di kelas meningkat sehingga prestasi belajar siswa dapat meningkat signifikan.
Kurikulum merdeka dapat menjadi Solusi Learning Loss yang diakibatkan oleh pandemi 2 tahun terakhir, anak belajar secara merdeka tanpa stress, Krna pembelajaran di desain berdasarkan kebutuhan peserta didik.
Pembelajaran dilakukan terdiferensiasi baik proses, konten maupun produk/ hasil belajar, Peniaian sifatnya untuk perbaikan dan mengukur kemajuan belajar bukan penghakiman terhadap kemampuan anak. Krna pada dasarnya semua anak unggul di potensinya masing masing.
Tugas guru adalah mengembangkan potensi tersebut. Kita tdk bisa mengubah padi menjadi jagung tapi kita bisa mengupayakan kondisi sehingga padi tersebut dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan kodratnya, ucap Kepsek. (Ansar_Sulbar)