MR-MAROS | Terjadi peningkatan status Desa dalam pengukuran Indeks Desa Membangun (IDM) tahun 2022 ini di Kecamatan Simbang, Kabupaten Maros, dimana terdapat 4 (empat) Desa berstatus Desa Mandiri di Kecamatan Simbang, dan baru tahun ini terjadi di Kabupaten Maros.
Hal itu diungkapkan Camat Simbang, Muhammad Aris, S.Sos., M.Si usai menandatangani Berita Acara dan Rekapitulasi Indeks Desa Membangun (IDM) Tahun 2022 bersama Pendamping Desa Kecamatan Simbang, Ihsanul Amri, S.Sos., M.Si, dan disaksikan Kasi Pemberdayaan Kecamatan Simbang, Musmira, ST, serta Pendamping Lokal Desa, Ansar di Kantor Camat Simbang, Kamis (2/6/2022).
“Saya ucapkan terima kasih kepada Kepala Desa dan Perangkatnya didampingi oleh Pendamping Lokal Desa dan Pendamping Desa sesuai SOP yang ada telah menyelesaikan penginputan Indeks Desa Membangun (IDM) Tahun 2022 sesuai sesuai dengan kondisi lapangan, dan hasilnya 4 (empat) desa diantara 6 (enam) desa di Kecamatan Simbang berstatus Desa Mandiri tahun ini.” Ungkap Camat Simbang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Data sementara secara Nasional sangat luar biasa, dari 6528 kecamatan seluruh Indonesia, kita berada diposisi 305, dan hal ini tidak mudah untuk kita capai karena data-data yang diinput oleh Desa bukanlah data rekayasa, tapi sesuai fakta dilapangan,” terang Camat Simbang.
Selanjutnya, Camat Simbang mengaku bangga karena meski dalam kondisi sulit dan terbatas akibat pandemi Covid-19, namun berkat kerja-kerja kita semua hal ini dapat tercapai, dan harapannya Pemerintah Desa bersama teman-teman di bidang pemberdayaan berkolaborasi dengan teman-teman Pendamping Desa, Pendamping Lokal Desa untuk mengawal 4 (empat) Desa Mandiri dan 2 (dua) Desa Maju di kecamatan Simbang dengan melakukan pembinaan, memantau secara bertahap bagaimana agar mereka bisa mempertahankan dan meningkatkan lagi kinerjanya.
“Bila ada unsur keraguan, kami undang BPD untuk kita bahas bersama-sama atas hasil itu, karena jangan sampai ada kesalahpahaman bahwa kita hanya mau dibilang, data itu adalah data rill dan kami saksikan sendiri di Desa,” tegas Muhammad Aris.
“Harapan kami, 2 (dua) Desa ini, yaitu Desa Samangki dan Desa Simbang kedepan kita bersama-sama berusaha bagaimana bisa juga meningkatkan status Desanya menjadi Desa Mandiri, paling lambat 2 (dua) tahun kedepan,” ungkap mantan Kabid Bina Pemdes Dinas PMD Kabupaten Maros ini.
Sementara itu, Pendamping Desa Kecamatan Simbang, Ihsanul Amri, S.Sos., M.Si mengatakan bahwa cara berfikir reflektif kita terhadap capaian status IDM kita tahun ini, harus tetap progresif, serta ada banyak pekerjaan menunggu, ada banyak dinamika dan hambatan yang harus diretas.
“Indeks Ketahanan Sosial (IKS), kita ditunggu oleh Perpres 72/2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting, di Desa-Desa kita masih belum membentuk Rumah Desa Sehat (RDS) dan Tim Percepatan Penurunan Stunting Desa, ditambah urusan-urusan infrastruktural maupun non-infrastruktural untuk semakin meningkatkan pelayanan kesehatan di Desa,” kata Ihsan.
“Di Indeks Ketahanan Ekonomi (IKE), kita menghadapi tantangan masa depan berupa bagaimana membangun kerja sama antar desa dalam mengelola dan mengembangkan potensi-potensi ekonomi di Desa kita, seperti gagal panen di beberapa Desa di kecamatan Simbang yang salah satunya ditengarai sebagai akibat langka dan lambatnya penyaluran pupuk bersubsidi, dan pembentukan Badan Kerjasama Antar Desa (BKAD), maupun Bumdesa Bersama, karena kerjasama desa dan Bumdesma adalah kunci kemandirian bersama Desa-Desa di Kecamatan Simbang”, tegas Alumni Pasca Sarjana Universitas Hasanuddin ini.
“Di Indeks Ketahanan Lingkungan (IKL), kita menghadapi perubahan iklim tanpa mampu membaca kondisi dan potensi bencana akan membuat seluruh Desa menjadi rentan terhadap bencana, masih banyak pekerjaan yang belum kita selesaikan di sini pasca Workshop Mitigasi Bencana dengan menindaklanjuti proses regulatifnya, membentuk kelembagaan dan forumnya, menyelesaikan pemetaan dan rambu-rambunya,” lanjut Ihsan.
Ihsan menuturkan, bahwa Desa tidak perlu jauh-jauh belajar ke jawa, karena Desa Bonto Tallasa adalah Desa dengan Indeks Ketahanan Lingkungan (IKL) tertinggi di Kecamatan Simbang, karena memiliki infrastruktur dan kelembagaan mitigasi bencana paling lengkap.
“Silahkan Desa-Desa lainnya mempelajari dan mengadaptasi Peraturan Desa (Perdes) Mitigasi Bencana yang dimiliki oleh Desa Bonto Tallasa, berikut detail rencana kontijensinya, kelembagaan hingga peta mitigasi bencananya,” tutup Ihsan. (ANSAR)