MR-MAROS | UNESCO, sebagai organisasi dibawah naungan PBB yang khusus membawahi bidang pendidikan, keilmuan dan kebudayaan, memberikan penghargaan khusus untuk beberapa kawasan geopark terbaik yang ada diseluruh dunia. Penghargaan ini diberikan dengan nama gelar UNESCO Global Geopark.
Guna mendukung Geopark Nasional Maros-Pangkep menjadi UNESCO Global Geopark, dilakukan kegiatan giat aksi bersih dikawasan Geopark Maros-Pangkep yang difokuskan di Dusun Pattunuang, Desa Samangki, Kecamatan Simbang, Kabupaten Maros, Minggu (29/5/2022).
Kegiatan ini diikuti oleh Lembaga Pemerintah, TNI/Polri, Organisasi Kemasyarakatan, Organisasi Kepemudaan, Komunitas, serta masyarakat di wilayah Kabupaten Maros, yang dilaksanakan dari pagi hingga siang hari dimana titik kumpul di loket menuju Kawasan Biseang Labboro (Bislap).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Camat Simbang, Muhammad Aris, S.Sos., M.Si mengatakan kegiatan aksi bersih pada hari ini untuk mendukung Geopark Maros-Pangkep menjadi UNESCO Global Park, sekaligus untuk melihat Maros kedepan lebih indah dan lebih bersih.
“Kegiatan hari ini kita mulai dari Pattunuang, dengan memungut sampah dan dimasukkan kedalam kantong plastik yang telah disiapkan, selanjutkan diambil oleh petugas Kebersihan untuk diangkut menggunakan kendaraan dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Maros,” Ungkap Camat Simbang.
Lebih lanjut, Ketua Youth Forum Geopark Maros-Pangkep, Abdillah SAS menegaskan bahwa perubahan status Geopart Nasional Maros-Pangkep menjadi UNESCO Global Geopart, sangat banyak manfaatnya, utamanya kepada masyarakat, perlu didukung berbagai pihak.
“Geopart Maros-Pangkep ingin menjadi status Internasional tetapi masyarakat banyak yang bertanya apa itu Geopark, jadi desiminasinya atau proses penyebaran inovasi yang direncanakan, diarahkan, dan dikelola, harus menyeluruh jangan kalangan ini saja yang tahu,” Ungkap Abdillah
“Kapan tempat itu dinyatakan sebagai Geopark, dimana kita orang Indonesia menyebutnya Taman Bumi dimana tempat itu dijaga oleh masyarakat dan dimanfaatkan oleh masyarakat,” Kata Abdillah
“Manfaat yang didapat masyarakat apabila Geopart Maros-Pangkep menjadi UNESCO Global Geopart adalah Kita ditetapkan sebagai World Heritage atau warisan dunia oleh PBB, Ketika ditetapkan maka mata dunia dapat melihat bahwa Maros-Pangkep bukan hanya sebagai wisata domestic, tetapi sudah menjadi destinasi internasional,” Jelas Abdillah.
“Efek dominan ke masyarakat dimana hal-hal yang dijual masyarakat nilainya lebih tinggi, dimana statusnya sama dengan Jeju di Korea dan kars terbesar di dunia di Republik Rakyat China. Bila wisatawan Internasional akan liburan, bukan Cuma Bantimurung yang ditahu, tetapi juga ada Geosite Pattunuang dan Situs Karaengta, dimsna bisa melihat hewan Tarsius dan Macaca misalnya,”. Ujar Abdillah.
Ketua Youth Forum Geopark Maros Abdillah menjelaskan bahwa Peran pentahelix Geopark atau multipihak dimana unsur pemerintah, akademisi, badan atau pelaku usaha, masyarakat atau komunitas, media, dan orang yang berkepentingan di Geopart bersatu padu untuk mengsosialisasikan dimana prosesnya akan berjalan terus.
“Bukan hanya ditetapkan Geopark Maros-Pangkep menjadi UNESCO Global Park tetapi setelahnya itu harus tetap disosialisasikan ke masyarakat, seperti hari ini kita melakukan pembersihan tetapi bila tidak disosialisakan dan diedukasikan ke semua pihak, maka besok pasti akan ada lagi sampah yang dibuang dipingir-pinggir jalan,”. Terang Abdillah.
Geopark Maros-pangkep yang menjadi status Geopark Nasional pada tahun 2015 adalah kawasan kars terbesar kedua didunia setelah China Selatan. Dan sekarang tengah berbenah dan memantapkan diri menunggu raihan dari UNESCO (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization) untuk mendapat predikat UNESCO Global Geopark. (ANSAR)