MATARAKYAT.INFO,- Satu dari sekian banyak bulan yang dimuliakan Allah Swt adalah bulan Ramadan. Pada bulan ini, umat Islam yang sudah memenuhi syarat diharuskan untuk menjalankan ibadah puasa selama satu bulan penuh.
Bulan ini begitu istimewa karena Allah akan melipat gandakan pahala, membuka lebar pintu ampunan, membuka pintu-pintu surga, dan lain sebagainya. Saking istimewanya bulan ini, kita umat Islam dianjurkan untuk menyambut kedatangannya jauh-jauh hari bahkan sejak bulan Rajab.
Sebagai tamu kehormatan, bulan ini sudah sepantasnya disambut dengan penuh suka cita dan kegembiraan. Sebab, ada berbagai keistimewaan yang bisa diperoleh bagi siapa saja yang menyambut hadirnya bulan suci Ramadan dengan penuh sukacita.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Keistimewaan yang populer itu salah satunya bahwa siapa saja yang bergembira dengan masuknya bulan Ramadan, maka Allah akan mengharamkan jasadnya masuk neraka.
Bulan Ramadan yang merupakan karunia Allah ini memang patut disambut dengan kegembiraan sebagaimana yang diperintahkan Allah ta’ala dalam salah satu firman-Nya.
“Katakanlah; Dengan karunia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Karunia Allah dan rahmat-Nya itu adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan.” (QS. Yunus: 58).
Ibnu Rajab Al-Hambali berkata, “Sebagian salaf mengatakan, Dahulu mereka (para salaf) berdoa kepada Allah selama enam bulan agar mereka dipertemukan lagi dengan bulan Ramadan. Kemudian mereka juga berdoa selama enam bulan agar Allah menerima (amal-amal saleh di bulan Ramadan yang lalu) mereka.” (Latha’if Al-Ma’arif hal. 232).
Terkait dengan anjuran menyambut bulan Ramadan dengan penuh kegembiraan, Rasulullah saw pernah bersabda dalam salah satu hadisnya.
“Telah datang kepada kalian Ramadan bulan yang sangat diberkahi. Allah mewajibkan atas kalian berpuasa padanya. Pintu-pintu surga dibuka padanya, pintu-pintu Jahim (neraka) ditutup, setan-setan dibelenggu, di dalamnya terdapat sebuah malam yang lebih baik dibandingkan 1000 bulan. Siapa yang dihalangi dari kebaikannya, maka sungguh ia terhalangi.” (HR. Imam Ahmad).
Syekh Shalih Al-Fauzan menjabarkan tentang hadis di atas bahwasanya hadis tersebut adalah kabar gembira bagi hamba Allah yang saleh dengan didatangkannya bulan Ramadan.
Sebab, Nabi saw memberi kabar kepada para sahabatnya mengenai datangnya Ramadan bukanlah sekadar kabar semata. Namun, kabar itu maknanya adalah bergembira dengan datangnya momen yang agung.
Itulah alasan mengapa kita mesti bergembira dengan datangnya bulan suci Ramadan. Semoga kita masih diberi kesempatan berjumpa dengan bulan Ramadan yang penuh berkah itu. Wallahu a’lam. (Dilansir oleh matarakyat.info dari laman akurat.co)