Puluhan Masa Aksi Minta Pihak Kepolisian Membebaskan Ketua komunitas MA Ompu Umbak Siallagan, Berakhir Ricuh

- Editor

Rabu, 27 Maret 2024 - 18:21 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SUMUT, MATARAKYAT.info | Masyarakat dan sejumlah mahasiswa menggelar aksi di Polda Sumut menuntut pihak kepolisian membebaskan Ketua Komunitas MA Ompu Umbak Siallagan, Sorbatua Siallagan dan aksi ini berujung ricuh.

Pantauan awak media, Senin (25/3/2024), kericuhan itu terjadi sekitar pukul 14.15 WIB, saat itu mahasiswa dan masyarakat telah berada di dalam Polda Sumut, di dekat pintu gerbang yang telah dibuka.

Dihadapan massa aksi ada petugas kepolisian yang telah berbaris menahan massa.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Awalnya, Kayanma Polda Sumut AKBP Reza P Lubis berbicara di samping mobil pengeras suara. Dia meminta massa aksi untuk mundur dan membubarkan diri.

Reza menyebut bahwa massa tidak memiliki izin melakukan aksi itu.

“Pihak kepolisian minta aksi masa segera membubarkan diri, karena tidak izin, kalian tidak memiliki izin unjuk rasa di Polda Sumut ini,” kata Reza.

Reza juga menyampaikan bahwa prosedur penangkapan yang dilakukan pihak kepolisian kepada Sorbatua Siallagan sudah tepat. Perwira menengah Polri itu juga menyampaikan bahwa massa tidak mau saat diajak untuk beraudiensi.

Untuk diketahui, alasan massa tidak mau beraudiensi dengan pihak Polda Sumut, karena pihak kepolisian meminta yang beraudiensi hanya perwakilan massa saja.

Sementara massa aksi meminta Kapolda Sumut yang turun langsung menemui mereka.

“Teman-teman sudah kami fasilitasi untuk bernegosiasi dengan kami, rekan-rekan tidak mau, kami tidak tahu maunya apa. Kami minta kepada perwakilan untuk bisa hadir menyampaikan aspirasinya, kalian tidak mau. Penangkapan yang dilakukan oleh krimsus Polda Sumut sudah profesional, apabila saudara saudara keberatan silakan ajukan keberatan,” ujar Reza.

Lalu, Reza pun meminta para massa untuk mundur dan keluar dari batas gerbang, tetapi massa menolak.

Setelah itu, pihak kepolisian mencoba menggeser massa ke luar. Namun, aksi itu mendapat perlawanan dari massa aksi. Pada akhirnya, terjadi aksi dorong-dorongan.

Massa tetap memilih bertahan di lokasi, sedangkan pihak kepolisian berupaya untuk mengeluarkan massa aksi. Ada juga sejumlah ibu dan bapak yang juga ikut terlibat dalam kericuhan itu. Hampir 10 menit aksi dorong-dorongan itu terjadi.

Saat ini, massa tetap berada di dalam Polda Sumut, tetapnya di dekat gerbang masuk. Mereka tetap memilih bertahan meski cuaca tengah hujan. Sementara di depan mereka ada barisan petugas kepolisian yang tengah berjaga.

BACA JUGA :  Wamenkeu Bertemu dengan Investor SUN Indonesia di Eropa untuk Jaga Kepercayaan terhadap Perekonomian Indonesia

Untuk diketahui, massa telah menggelar aksi di Polda Sumut sejak sekitar pukul 10.00 WIB tadi. Ada puluhan orang dari masyarakat adat dan mahasiswa yang hadir.

Massa aksi ancam menginap di Polda Sumut, masyarakat adat Simalungun melakukan aksi menuntut pembebasan Ketua Komunitas MA Ompu Umbak Siallagan, Sorbatua Siallagan di Mapolda Sumut (Sumatera Utara).

Ketua Pengurus Harian Aliansi Masyarakat Adat Nusantara, Jhontoni Tarihoran mengatakan masyarakat akan menginap apabila tuntutan masyarakat tak kunjung dikabulkan.

“Mungkin kita dengan terpaksa, kita akan ada di berada tempat ini. Perjuangan sampai Bapak Sorbatua dibebaskan,” kata jhontoni, Senin (25/3/2024).

Sebelumnya, masyarakat telah melakukan aksi pada Sabtu (23/3/2024). Namun, tuntutan masyarakat masih belum dikabulkan oleh pihak kepolisian.

“Hari ini, kita kembali ke Poldasu karena memang tuntutan kita pada hari Sabtu yang lalu untuk pembebasan Bapak Sorbatua Siallagan yang ditangkap secara tidak wajar belum terkabul,” ujar Jhontoni.

Ada puluhan masyarakat yang mengikuti aksi didepan Mapolda Sumatera Utara. Masyarakat membentuk Aliansi Gerakan Rakyat Tutup TPL yang terdiri dari beberapa organisasi.

“Pada hari ini, kita kembali berkumpul bersama dengan Aliansi Gerakan Rakyat Tutup TPL yang tergabung di dalam berbagai organisasi, pemuda, petani, masyarakat, dan juga berbagai organisasi yang lain yang sudah menyatakan sikap dan solidaritas terhadap Bapak Sorbatua Siallagan,” ucap Jhontoni.

Masyarakat telah menyiapkan kayu bakar, kuali, dan ubi kayu untuk dimasak apabila tuntutan pembebasan Sorbatua Siallagan tidak juga dikabulkan.

“Jadi peralatan-peralatan yang dibawa itu tentu dalam rangka mendukung aksi tuntutan ini apabila berlama-lama juga tidak dibebaskan seperti hari Sabtu yang lalu. Sampai setengah tujuh kami di sini, tidak ada tanda-tanda niat baik dari Kapolda,” jelas Jhontoni.

Masyarakat menuntut agar Kapolda Sumut Irjen Agung Setya Imam Effendi dapat menemui mereka secara langsung tanpa diwakilkan.

Video viral di media sosial, Sorbatua dihadang sejumlah pria yang diduga petugas kepolisian, usai membeli pupuk di Simpang Simarjarunjung, Tanjung Dolok, Jumat (22/3). Setelah itu, Sorbatua dibawa pergi meninggalkan istrinya yang saat itu ikut bersamanya. (@mr)

Penulis : Muhammad Zulfahri Tanjung

Editor : Adhitya Eka

Berita Terkait

Kasat Lantas Polres Binjai Himbau Pengendara Budayakan Tertib Berlalulintas
Kecamatan Biringkanaya Surga Bagi Pengusaha Nakal, Ketua Tim Investigasi Perjosi Minta Instansi Terkait Tertibkan Usaha yang Tak Berizin
Tim Opsnal Polsek Tamalanrea Ringkus Tiga Pelaku Pengeroyokan Santri Ahlul Qur’an Makassar Hingga Tewas
Viral Rekaman Suara Lurah Daya yang Diduga Paksa Staf Pilih Appi-Aliyah, Ini Penjelasan Lurah Daya
Sebagai Bentuk Empati, Pemimpin Redaksi Media Mata Rakyat Besuk Kepala Biro Enrekang di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar
Kapolda Sumut : Tidak Ada Ampun dan Kompromi Bagi Pelaku Kejahatan Geng Motor Begal
Usai Nobar MotoGP, Bikers SEHATI Gelar Rapat Pemantapan Jelang Deklarasi Tim
Diduga Lakukan Pelecehan, Seorang Dokter Laporkan Oknum Security RS Regional dr. Hasri Ainun Habibie ke Polres Parepare
Tag :

Berita Terbaru

Berita Terkait

Kamis, 3 Oktober 2024 - 23:28 WITA

Kasat Lantas Polres Binjai Himbau Pengendara Budayakan Tertib Berlalulintas

Rabu, 2 Oktober 2024 - 18:09 WITA

Kecamatan Biringkanaya Surga Bagi Pengusaha Nakal, Ketua Tim Investigasi Perjosi Minta Instansi Terkait Tertibkan Usaha yang Tak Berizin

Rabu, 2 Oktober 2024 - 00:09 WITA

Tim Opsnal Polsek Tamalanrea Ringkus Tiga Pelaku Pengeroyokan Santri Ahlul Qur’an Makassar Hingga Tewas

Selasa, 1 Oktober 2024 - 21:10 WITA

Viral Rekaman Suara Lurah Daya yang Diduga Paksa Staf Pilih Appi-Aliyah, Ini Penjelasan Lurah Daya

Senin, 30 September 2024 - 04:08 WITA

Sebagai Bentuk Empati, Pemimpin Redaksi Media Mata Rakyat Besuk Kepala Biro Enrekang di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar

Minggu, 29 September 2024 - 17:05 WITA

Usai Nobar MotoGP, Bikers SEHATI Gelar Rapat Pemantapan Jelang Deklarasi Tim

Jumat, 27 September 2024 - 23:18 WITA

Diduga Lakukan Pelecehan, Seorang Dokter Laporkan Oknum Security RS Regional dr. Hasri Ainun Habibie ke Polres Parepare

Selasa, 24 September 2024 - 22:42 WITA

Seorang Gadis Tega Menganiaya Ibu Kandungnya Menggunakan Golok Hingga Mengalami Luka Parah dan Harus Dilarikan ke Rumah Sakit Angkatan Laut

Berita Terbaru

Berita

Salurkan Bantuan, Pemkab Bantaeng Kirim Air Bersih ke Wajo

Minggu, 5 Mei 2024 - 17:34 WITA

Berita

Dinkes Bantaeng Gelar Pemeriksaan Kesehatan untuk Pemudik

Selasa, 9 Apr 2024 - 15:13 WITA

Opini

Partai Politik dan Hak Angket, Perspektif dalam Ilmu Politik

Minggu, 31 Mar 2024 - 15:07 WITA

Berita

Kadis Kominfo Jeneponto Hadiri Musyawarah Lokal ke-IX ORARI

Sabtu, 23 Des 2023 - 18:36 WITA

Berita

Pastikan Aman, Kapolres Bulukumba Cek Gudang Logistik KPUD

Sabtu, 2 Des 2023 - 18:05 WITA

Berita

Diskominfo Pangkep Laksanakan Sosialisasi Website KIM

Kamis, 30 Nov 2023 - 13:33 WITA

Berita

Pemkab Pinrang Gelar Upacara Peringatan HUT PGRI dan Korpri

Kamis, 30 Nov 2023 - 07:25 WITA

Berita

Gelar Rapat Paripurna, Ada 4 Orang Anggota DPRD Pinrang PAW

Kamis, 23 Nov 2023 - 14:04 WITA

Berita

Lantik PAW PPS Kelurahan Onto, Ini Pesan KPU Bantaeng!

Kamis, 23 Nov 2023 - 11:33 WITA